Jika
menyinggung istilah tentang manajemen pemasaran, maka kita akan selalu
menyinggung empat faktor utama yang sangat mempengaruhi jalannya suatu
manajemen marketing. Ke-empat faktor tersebut diantaranya adalah harga,
daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh
pihak perusahaan, dan faktor utama yang paling penting yaitu produk itu
sendiri. Agar dapat terjadi penjualan yang optimal, maka diperlukan tata
kelola manajemen pemasaran yang tepat pula. Untuk produk sendiri
dibedakan atas dua hal yang mendasar, yaitu produk real yang siap
dipasarkan seperti produksi mobil, handphone, makanan, minuman dan
sebagainya. Kemudian jenis produk ke dua adalah berupa produk jasa,
sebagai contoh dari produk jasa ini adalah produk pelayanan komunikasi,
jasa perawatan badan seperti spa, dan masih banyak lagi.
Kemudian
suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang dikemas, maka
kiat akan mengenal produk dengan kategori produk dengan kualitas
tinggi, produk jenis ini juga dapat dibilang dengan istilah produk yang
memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya ditujukan
untuk kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti
ini dibandrol dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen
pemasaran ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Jika kita
membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi Eropa, maka
akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan
adanya margin dari segi harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut
pandang konsep dimana dapat dikategorikan ke dalam kategori ‘me too’.
Produk me too ini dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan
disain dari produk yang terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang
berbeda. Dengan kata lain produk me too dapat dikatakan sebagai produk
jiplakan dari produk pendahulunya dengan disain yang agak beda sedikit.
Sebagai contoh, produk minuman mineral ‘Aquades’ merupakan produk me too
dari produk ‘Aqua’. Suatu perusahaan jika memproduksi produk me too,
maka akan diperlukan usaha yang agak keras dalam pengelolaan manajemen
pemasaran. Manajemen pemasaran untuk produk me too harus dilakukan
dengan cermat agar produk me too dapat bersaing dengan produk dengan
produk pendahulunya.
Kegiatan Promosi
Ketika
suatu produk telah dilepas di pasaran maka tujuan utama pemasaran agar
terjadinya penjualan adalah dengan adanya konsumen. Untuk merangkul
konsumen agar mendukung terjadinya penjualan maka diperlukan juga
manajemen pemasaran yang terorganisasi dengan baik. Salah satu manajemen
pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan
promosi. Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untukmengenalkan produk kepada
konsumen dengan tujuan utama untuk membujuk konsumen agar mendukung
terjadinya transaksi penjualan. Dalam melakukan suatu promosi diperlukan
strategi pemasaran yang optimal agar didapatkan hasil yang maksimal pula.
Dalam
melakukan kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend digunakan oleh
kebanyakan perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi teknik promosi
yang terdiri atas penjualan yang dilakukan secara pribadi atau sering
lebih dikenal dengan istilah ‘personal selling’, promosi yang dilakukan
dengan cara melalui iklan yang dapat dilakukan baik dengan media
elektronik da media cetak, promosi dengan jalan publikasi yang biasanya
dilakukan pada event-event tertentu yang biasanya bersifat dapat
mengkumpulkan masa yang besar, dan terakhir adalah promosi dengan cara
door to door dimana hal ini lebih dikenal dengan istilah ‘sales
promotion’.
Perencanaan Distribusi yang Tepat
Faktor
lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam merancang manajemen pemasaran
adalah tak lain adalah dengan mempertimbangkan daerah atau place tempat
produk yang akan dipasarkan. Dengan menimbang dan menganalisis tempat
pemasaran, maka akan sangat membantu untuk menentukan strategi apa yang
dipakai dalam proses pendistribusian. Dengan menggunakan distribusi yang
benar, maka akan sangat membantu dalam menghemat biaya transportasi
distribusi, sehingga akan sangat mempengaruhi keuntungan atau laba yang
akan diperoleh oleh perushaan. Pada dasarnya terdapat tiga hal penting
yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan distribusi agar dapat
dilakukan dengan efisien. Ketiga faktor penting tersebut adalah
distribusi yang sifatnya intensif, kemudian distribusi yang menggunakan
metode eksklusif, serta terakhit type distribusi dengan menggunakan
konsep selektif.
Distribusi
dengan metode eksklusif, adalah distribusi yang sangat mementingkan
gensi, kualitas dan prestisius. Biasanya type distribusi ini digunakan
untuk manajemen pemasaran bagi perusahaan yang memang memiliki merek
dagang yang cukup berkualitas tinggi. Sebagai contoh adalah distribusi
yang hanya dilakukan untuk memilih outlet pemasaran yang hanya berada
ditempat-tempat yang terpilih, tempat-tempat tersebut biasanya terletak
di kawasan elite yang ramai dikunjungi oleh konsumen. Tempat-tempat yang
dimaksud dapat berupa gerai took yang berada di mall, plaza, dan tempat
elit lainnya. Pemilihan tempat-tempat terpilih ini guna
mempertimbangkan untuk menjaga agar produk yang dipasarkan terkesan
berkualiat tinggi dan memiliki prestisius yang tidak dimiliki oleh
produk lainnya. Umumnya jika menggunakan metode ini, penjualan yang
dihasilkan tidak bisa dicapai dengan hasil yang besar jika dinilai dari
satu per satu tidak secara keseluruhan. Namun tetap menghasilkan
keuntungan yang amat tinggi, karena harga produk yang ditawarkan
memiliki manajemen dengan harga yang relatif tinggi dan stabil.
Kemudian
type distribusi yang ke-dua adalah distribusi dengan menggunkan konsep
selektif. Konsep distribusi ini hamper mirip jika dibandingkan dengan
konsep distribusi dengan menggunakan konsep distribusi eksklusif. Namun
cakupan dari distribusi selektif biasanya memiliki menajemen pemasaran
yang lebih luas jika dibandingkan dengan distribusi dengan type
eksklusif. Sebagai contoh untuk distribusi selektif adalah produk yang
hanyak dipasarkan di tempat yang sudah terpilih, seperti indomart,
alfamart, carefour, maka produk ini biasanya tidak dapat ditemukan di
pasar tradisional. Konsep produksi ini biasanya banyak memilki
kelemahannya jika dibandingkan dengan type distribusi lainnya. Namun
poin positif yang akan didapatkan dengan mengadopsi distribusi selektif
adalah terbantunya dalam mengontro harga, sehingga suatu produk akan
berharga sekian rupiah dimanapun daerah produk itu dipasarkan selama
pemasarannya berada pada outlet-outlet yang telah terpilih.
Terakhir
adalah metode distribusi yang bersifat intensif, type distribusi ini
biasanya akan memiliki pasar yang paling luas jika dibandingkan dengan
metode distibusi lainnya baik distribusi dengan konsep eksklusif maupun
distribusi dengan menggunakan metode selektif. Karena manajemen
pemasaran produk akan meliputi pasar yang tidak pandang bulu, baik itu
pasar tradisional, pasar menengah, pasar modern, atau bahkan pasar
elelite yang hanya dapat terjangkau oleh kalangan tertentu. Kelemahan
dari distribusi ini adalah tidak dapat mengontrol harga untuk dijadikan
secara homogen. Misal untuk suatu produk yang sama namun karena
dipasarkan pada dua tempat yang memiliki kualitas margin yang besar,
maka harganya-pun juga akan berbeda.
Penetapan Harga atau Price
Penenetapan
harga dari suatu produk merupakan hal yang sangat strategis untuk
diperhatikan oleh suatu perusahaan. Jika menyinggung dengan harga dari
suatu produk, maka biasanya akan sebanding dan sejalan dengan kualitas
dari produk itu sendiri. Secara umum, biasanya jika harga suatu barang
tinggi, maka hal itu disebabkan karena kualitas yang dimiliki dari suatu
produk itu juga tinggi pula.Namun terkadang hal itu tidak berlaku jika
konsumen jeli dalam memilih barang. Karena terkadang harga dari suatu
barang mahal disebabkan oleh merek dari barang itu sendiri yang memang
sudah diakui dipasaran.
Tidak
semua orang atau konsumen memiliki argumen bahwa semakin bagus suatu
produk maka akan memiliki harga yang tinggi. Beberapa konsumen menyakini
bahwa harga murah bukan berarti kualitas rendah. Hal ini tentunya
adalah sebuah peluang bagi suatu perusahaan yang baru dalam membidik
segmen pasar tertentu. Dengan memanfaatkan argument tersebut, maka
dengan pengelolaan manajemen pemasaran yang tepat sasaran, maka tidak
menutup kemungkinan produk yang ditawarkan mampu bersaing di pasar.
Harga
yang tinggi identik dengan menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Pernyataan ini memang layak untuk dibenarkan. Namun penetapan harga yang
murah juga identik dengan keuntungan yang besar juga suatu pernyataan
yang dapat dibenarkan. Sebagai contoh produk jasa dibidang
telekomunikasi yang saat ini berlomba-lomba untuk menawarkan produk jasa
yang dimiliki dengan kecenderungan bersaing dengan harga yang rendah.
Contoh real operator CDMA menawarkann harga yang relatif murah
dibandingkan dengan GSM. Dan GSM menawarkan produk jasa dengan harga
yang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan operator CDMA tapi
dengan kualitas pelayanan jaringan yang lebih baik. Denga kata lain,
dalam memilih manajemen pemasaran harus disesuaikan dengan produk yang
dimiliki. Kemudian dengan mampu menganalisis dan melihat kelebihan dari
suatu produk, maka akan sangat membantu dalam menentukan manajemen
pemasaran yang tepat terutama dari segi harga.
Berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat membantu untuk
menentukan harga dari suatu produk dengan tepat agar dapat bersaing
dipasaran dan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan:
- Sebaiknya menetapkan harga berdasarkan dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis biaya produksi suatu produk dapat meliputi; biaya pokok, biaya overhead dan biaya penunjang lainya. Dengan menganalisis biaya produksi dalam menentukan harga suatu produk, maka akan membatu perusahaan untuk terhindar dari jurang kerugian.
- Menetapkan harga berdasarkan permintaan. Oleh karena itu sebelum menetapkan harga dari suatu produk ada baiknya perusahaan terlebih dahulu untuk melakukan riset seberapa besar tingkatan permintaan pasar terhadap produk yang akan dipasarkan. Manajemen pemasaran dalam hal ini akan memilki peran penting dalam menganalisis kebijakan ini. Semakin besar tinggi pertmintaan dari suatu produk, maka akan semakin tinggi kecenderungan harga yang akan dimiliki dari produk itu sendiri.
- Menetapkan harga dari suatu produk dengan melihat harga persaingan yang ada di pasaran. Jika memungkinkan maka kenapa tidak membandrol harga dari suatu produk dibawah harga persaingan yang ada di market. Hal ini akan sangat membantu penjualan produk tersebut di pasar agar diburu oleh konsumen. Selain itu penetapan harga dari suatu produk juga dapat dilakukan dengan memasang dengan harga cantik. Misal jika keputusan perusahaan berniat menjual produk dengan harga dua ratus ribu rupiah, maka tidak ada salahnya dalam pemasarannya produk tersebut dijual dengan harga Rp 195.000,00. Percaya atau tidak permainan angka ini sangat mempengaruhi penjualan suatu produk untuk jangkan panjang dan dalam jumlah besar.
No comments:
Post a Comment