MANFAAT e-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Struktur dan Klasifikasi e-Commerce
Business-to-Business (B2B ) adalah
merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi
secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam
kapasitas produk yang besar. Contoh perusahaan yang telah menerapkan
B2B adalah Cisco, stock exchange, Bursa Efek, Rafless Hotel.
Karakteristik B2B:
- Parties to the transaction : Seller, Buyers and Intermediaries
B2B commerce dapat dijalankan langsung antara pelanggan
dan pabrik atau dijalankan melalui online intermediary. Intermediary
adalah pihak ketiga online yang menengahi transaksi antara pembeli dan
penjual, bisa jadi intermediary maya atau intermediary click-and-mortal.
- Type of Transactions
Ada 2 tipe transaksi B2B yaitu spot buying dan strategic
sourcing. Spot buying menunjukkan ke pembelian barang dan jasa,
biasanya menyesuaikan harga pasar yang tergantung secara dinamis oleh
supply dan demand.
- Type of Materials Traded
Ada 2 tipe barang dan pasokan yang diperdagangkan pada
B2B : langsung / Direct dan tidak langsung / Indirect. Barang Langsung
adalah barang yang digunakan dalam produk, misalnya baja untuk mobil,
kertas untuk buku. Karakteristik dari barang ini adalah terjadual dan
terencana. Barang ini juga sering dibeli dalam jumalh besar dengan
negosiasi dan kontrak. Barang Tidak Langsung adalah barang seperti
peralatan kantor, atau lampu yang mendukung produksi.
- Direction of trade
B2B Marketplaces dapat diklasifikasikan dalam vertical
atau horizontal. Vertikal marketplaces adalah yang berhubungan dengan
satu industry atau segmen industry. Misalnya pasar special dalam
elektronik, mobil, peralatan rumah sakit, baja, atau kimia. Horisontal
Marketplaces adalah pasar yang berkonsentrasi pada jasa atau produk yang
digunakan pada semua tipe industry. Misalnya : peralatan kantor,
personal computer, atau jasa perjalanan.
Business-to-Consumer (B2C) adalah merupakan
sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk
memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu. Contoh perusahaan yang
telah menerapkan B2C adalah Amazon.com, dell.com, walmart.com,
choicemall.com, shop4.vomshop.com, spree.com.
Karakteristik B2C:
- Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
- Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan
mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh,
karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan
menggunakan basis Web.
- Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand).
Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon
sesuai dengan permohonan.
- Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil
asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web)
dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Consumer-to-Consumer (C2C) adalah merupakan
sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi
kebutuhan tertentu pada saat tertentu. Contoh yang telah menerapkan C2C
adalah http://www.bidhere.com/, http://www.ebay.com/, http://www.munyie.com/.
Karakteristik C2C:
- Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena
transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang
Barang.
- Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
- Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar
suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan
segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
Keberhasilan organisasi baik private, public, dan militer, tergantung
pada kemampuan mereka dalam mengatur arus barang, informasi, dan uang
untuk masuk, berputar didalam, dan keluar dari organisasi. E-Supply
Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan
berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh
mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok
bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Dalam merancang e-Supply Chain Management terdapat beberapa segmen yang
harus diperhatikan, segmen tersebut adalah:
- Customer and Service Management
- Manufacturing and Supply Chain Planning
- Supplier Relationship Management
- Logistic Resource Management
- Architecting the e-SCM Environment
Kesuksesan e-supply chain tergantung pada :
- Kemampuan partner rantai pemasok untuk melihat kolaborasi partner adalah aset strategis.
- Strategi supply chain yang terdefinisi dengan baik
- Informasi yang dapat dilihat antara semua rantai pemasok
- Kecepatan, biaya, kualitas dan layanan konsumen.
- Penggabungan rantai pemasok yang lebih kuat.
Pencapaian visi perusahaan terdiri dari 3 poin utama, yaitu :
kualitas barang yang bagus, pengiriman barang yang tepat waktu serta
fokus pada hubungan dengan pelanggan. E-Business Initiatives berdasarkan
kondisi perusahaan dan rencana supply chain yang dikembangkan, akan
bergerak kearah evolutionary, dimana perusahaan cenderung menekan ke
arah otomatisasi proses yang berfokus pada pertukaran informasi secara
otomatis (information automation). Adanya otomatisasi aliran data yang
terjadi antara semua pihak terkait dalam supply chain, memungkinkan
setiap transaksi diproses oleh sistem dan dapat digunakan oleh divisi
yang terkait. Adanya otomatisasi juga memungkinkan konsumen untuk
melihat pemesanan yang telah dilakukannya serta konfirmasi pemesanan
dapat dilakukan.
Beberapa manfaat dari penerapan E-Supply Chain Management adalah
- Mengurangi biaya transaksi sebesar 90%.
- Menurunkan biaya pembelian barang dan pelayanan sebesar 2 sampai 6 persen.
- Membantu mengurangi biaya dan memperbaiki performance
dengan memperkuat kebijakan procurement dalam desain produk dan SCM.
- Melalui perbaikan kualitas informasi, accessibility dan
waktu, e-SCM membantu perusahaan – perusahaan dalam supply chain lebih
transparan untuk mencapai tujuan bersama (Long term Partnership)
No comments:
Post a Comment