Analisis Five Forces Competitive ( Lima Daya
Saing Porter)
Analisis five forces
competitive model adalah model yang digunakan untuk mengembangkan berbagai
strategi bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan.
Model ini melihat pada lima tekanan utama yang dapat membahayakan posisi
perusahaan dalam suatu industri.
a. Ancaman Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi
bagi perusahaan yang sudah ada,
misalnya
kapasitas
menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas.
Dengan munculnya banyak kompetitor mengganggu kelancaran
penjualan pada Gerai IKM Kalbar ini.
b. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula dengan
produk atau jasa pengganti.
Walaupun karakteristiknya berbeda, barang substitusi
dapat
memberikan
fungsi atau jasa
yang sama. Ancaman produk
subsitusi menjadi kuat
bilamana konsumen dihadapkan kepada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit
dan jika produk substitusi
itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industry. Semua itu merupakan
ancaman bagi Gerai IKM untuk lebih melakukan inovasi dan pengembangan produk.
c. Kekuatan
Tawar Menawar Pelanggan
Para pembeli biasanya
akan membeli barang dengan harga termurah yang dapat diperolehnya.
Untuk mengurangi biaya mereka, biasanya
pembeli meminta kualitas yang lebih tinggi, pelayanan
yang lebih baik, serta yang lebih
penting harga yang lebih murah.
d. Kekuatan Pemasok
Pemasok dapat menekankan perusahaan yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas
barang yang dijualnya. Pemasok adalah
kekuatan besar dari gerai ini, pemasok yang dimaksudkan adalah para UKM karena
setiap satu jenis barang yang dihasilkan tidak hanya ada satu pemasok saja,
tapi bisa lebih dari satu dan juga menghasilkan banyak produk yang unik dan
harganya terjangkau.
e. Persaingan dengan Perusahaan Sejenis
Persaingan dengan perusahaan lain terutama yang
memproduksi barang sejenis dan memiliki kualitas yang lebih baik sangat banyak.
Maka dari itu perlunya perencanaan strategis sistem informasi dalam hal pemasaran
barang-barang khas Kalbar ini sehingga Gerai dapat bertahan diantara banyak
pesaing dan pendatang baru yang memproduksi barang-barang yang sejenis.
Hasil pemetaan analisa Five
Force Model Gerai IKM Kalbar
dapat dilihat pada gambar berikut
|
Gambar 5.2 Analisa
Five Force CompetitiveModel Gerai IKM Kalbar
|
Dari analisis Porter
diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi strategis dapat digunakan
sebagai alat kompetisi untuk memenangkan persaingan. Untuk mengatasi ancaman
dari pesaing-pesaing yang sudah ada, maka Gerai IKM harus mempunyai sistem
informasi strategis yang harus dapat merubah dasar cara bersaing. Menggunakan
sistem teknologi informasi yaitu dengan penjualan online (e-commerce), Gerai tidak hanya mengotomatisasikan transaksinya, tetapi
mentransformasikan atau merubah cara kerja menjadi lebih efisien, menggurangi
siklus waktu dan menggurangi kertas kerja serta menginformasikan produk.
Dengan adanya penerapan
teknologi informasi ini akan meningkatkan hasil penjualan. Selain itu, penggunaan
sistem teknologi informasi dapat juga digunakan untuk meningkatkan koordinasi
dan pengendalian, mengkostomisasi produk, menambah nilai produk dan jasa yang
sudah ada. Kemudian dengan transaksi secara elektronik ini, maka semua data
transaksi akan terekam di basis data computer dan juga informasi tersedia
setiap saat sehingga Gerai IKM dapat mendiferensiasikan produknya dengan lebih
baik dan pelayanan yang lebih baik karena berbasis pada informasi.
Dari penjabaran diatas,
dengan adanya IT dalam Gerai IKM ini dapat membangun halangan untuk masuk (barrier to entry), yaitu dengan membuat
produk skala ekonomis, membuat biaya berpindah (switching cost), menguasai akses ke kanal distribusi, membuat
produk yang berbeda dan menciptkan biaya yang mahal untuk kompetisi. Dengan
adanya sistem informasi dapat membangun suatu barrier to entry, yaitu dengan memberikan diskon disetiap pembelian
skala banyak atau potongan harga untuk pembelian melalui sistem online.
Sistem teknologi
informasi dapat digunakan untuk menghasilkan produk-produk baru lewat R&D (research and development) yang didukung
oleh sistem teknologi informasi yang canggih. Dengan adanya R&D ini Gerai
dapat meneliti lingkungan sekitar dan menciptkan produk baru sesuai dengan
keinganan pasar ataupun pelayanan yang efisien untuk konsumen. Selain itu IT
juga dapat membangun biaya berpindah (switching cost), yaitu dengan adanya
Gerai dan sistem penjualan online. Pelanggan dapat membeli barang melalui
website / terminal online maka konsumen akan menghemat empat macam biaya yaitu
biaya kesalahan, biaya kenyamanan, biaya waktu dan biaya financial.
Dalam hal pemasok
(UKM), Gerai dan para UKM harus saling bekerja sama dalam melakukan aktivitas
penjualan ataupun produksi, karena setiap biaya-biaya, kualitas dan barang-barang
yang dimasukan akan mempengaruhi biaya-biaya dan kemampuan internal perusahaan.
Apapun yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi biaya-biaya
pemasok atau meningkatkan efektivitas pemasok akan meningkatkan tingkat
kompetisi Gerai. Dengan diterapkan sistem teknologi informasi,maka pemasok dan
Gerai dapat berkomunikasi dengan baik yaitu dalam hal pengadaan barang atau
aktivitas penyimpanan barang. Dengan adanya kegiatan pengadaan, maka hubungan
dengan Gerai akan semakin aktif untuk pengontrolan penyediaan barang. Jika
persediaan habis maka dengan adanya sistem teknologi informasi yang
terintegrasi dapat menyampaikan respon yang cepat kepada pemasok, sehingga
Gerai dapat mengontrol ketersediaan barang agar tidak kehabisan.
Dibawah ini adalah analisa
lima
daya saing porter dengan mengidentifikasi peluang
dan ancaman dari SI/TI.
Tabel 5.2
Analisis Lima Daya Saing Porter
Five Competitive Forces
|
||
Faktor
|
Pola Solusi
|
Kebutuhan SI/TI
|
Power
of Supplier
|
Menciptakan
proses B2B maupun B2C.
|
Sistem Informasi
B2B yang terintegrasi secara menyeluruh dengan sistem informasi sehingga
komunikasi antara para UKM dan Gerai lebih lancar
|
Power
of Buyer
|
Memperbanyak
produk yang diminati konsumen dan belum banyak tersedia atau unik
|
Sistem
Informasi yang dapat membaca perilaku personal konsumen dan memberikan
rekomendasi produk yang banyak dicari namun belum tersedia
|
Threat
of Substitutes
|
Menggunakan
sisitem penjualan belanja online tidak terasa berbeda dengan belanja fisik
|
e-commerce yang berbasis
B2C yang memiliki fitur co-shopping
atau berbelanja online bersama – sama secara remote dan terintegrasi dengan
jaringan sosial seperti facebook
|
Threat
of New Entrants
|
Meningkatkan
jumlah produk yang tersedia
|
Sistem
Informasi yang memudahkan berlangganan dan langsung dapat membuka toko
onlinenya sendiri seperti facebook store bagi para UKM ataupun pelanggan
|
Competitive
Rivalry
|
Meningkatkan
jalur penjualan untuk meningkatkan traffic web
|
Sistem
Informasi yang dapat mengintegrasikan berbagai jalur penjualan sehingga
pelanggan lebih dimudahkan.
|
No comments:
Post a Comment