Maukah Anda Mengurangi Beban Hidup?
Tentu saja mau mengurangi beban hidup. Siapa yang mau hidup dengan
menanggung beban yang berat? Salah satu cara untuk mengurangi beban
hidup adalah dengan memaafkan. Maafkanlah, beban hidup Anda akan
berkurang, dan akan akan lebih ringan dalam melangkah. Baik memaafkan
diri sendiri, maupun memaafkan orang lain.
Pada kali ini, saya ingin membahas tentang memaafkan orang lain.
Mungkin kita pernah disakiti, pernah dicampakan, pernah di PHK, pernah
di tolak, dan sebagainya. Kemudian kita menderita dan menyalahkan orang
tersebut akan penderitaan kita, yang akhirnya kita ingin balas dendam,
setidaknya ingin menunjukan kalau kita lebih baik.
Namun entah kenapa, selalu saja orang beralasan untuk tidak
memaafkan. Mereka selalu teriak, susah untuk memaafkan. Mereka
mengatakan, memaafkan itu bisa, tetapi melupakan orang yang sudah
menyakit itu tidak mungkin. Intinya mereka tetap menyimpan beban dalam
diri mereka, dan tidak mau melepaskannya.
Mereka lebih memilih “kepuasan” untuk membalas, daripada kedamaian
dan beban hidup yang lebih ringan. Padahal, memaafkan adalah perbuatan
mulia, Allah sangat menyukai hamba-Nya yang memaafkan, namun banyak
orang yang lebih menyukai dendam dalam diri.
“Kepuasan” itu datang dari hawa nafsu, tidak akan pernah membawa
kepada kebaikan. Namun, jika kita mau memaafkan, beban kita berkurang
dan kita akan lebih nyaman dalam bergerak. Tanpa rasa sakit, kita bisa
lebih cepat, dan berenergi dalam meraih cita-cita.
Perasaan Dendam Menguras Energi
Dendam adalah emosi negatif. Setiap emosi negatif akan menguras
energi kita. Energi kita akan habis tanpa gerak karena dihabiskan untuk
memanaskan hati, dihabiskan untuk menahan perasaan marah.
Bukankah dendam bisa menjadi motivasi? Ya, sebagian orang ada yang
menjadikan dendam sebagai motivasi. Namun, masih ada motivasi lain yang
bisa kita gunakan jika kita ingin maju. Banyak orang yang sukses tanpa
dendam. Mereka tetap memiliki motivasi yang tinggi meski mereka tidak
dendam.
Daripada kita menghabiskan energi untuk dendam atau memendam perasaan
dendam, lebih baik manfaatkan energi kita untuk bertindak. Manfaatkan
energi kita untuk belajar.
Masih ada motivasi yang lain, tidak harus dari dendam. Anda bisa
memiliki motivasi untuk kontribusi. Anda masih bisa memiliki motivasi
demi kebahagiaan orang yang Anda cintai. Anda bisa meraih sukses luar
biasa meski tanpa dendam.
Sebaliknya, sering kali dendam hanya membawa kepada kehancuran. Sebaliknya memaafkan membawa kepada kebaikan.
Jika Tidak Bisa Melupakan, Ubahlah Fokus Anda
“Saya begitu sakit hati, saya menderita begitu lama, orang-orang yang
saya kasihi ikut merasakan penderitaan saya. Bagaimana saya bisa
melupakan?”
Mungkin, Anda tidak akan pernah bisa melupakan. Namun Anda bisa
mengubah fokus. Jika kita tidak mengubah fokus, pastinya hati kita akan
terus mengarah ke peristiwa sangat emosional. Hal yang emosional memang
akan selalu menarik perhatian dari hati kita. Nah, sekarang ubahlah
fokus perhatian kita.
Lihatlah orang tua tercinta, bukankah kita ingin berbakti dan
membahagiakan mereka? Bukan membahagiakan diri dengan kepuasan balas
dendam. Apalagi jika belas dendam itu malah berbuntuk tidak baik dan
membuat mereka sedih. Begitu juga dengan orang-orang lain yang kita
sayangi.
Maka ubahlah fokus untuk membahagiakan orang-orang yang mencintai
kita dan kita mencintainya. Ini jauh lebih baik dibandingkan dengan
memperturutkan hawa nafsu ingin balas dendam.
Balas dendam itu tidak manis, yang jauh lebih manis adalah melihat senyum di wajah orang-orang terkasih dari keberhasilan kita.
Lepaskan Beban Dan Berlarilah Menuju Impian Anda
Kita akan sulit berlari saat beban ada dipunggung kita. Kalau pun
bisa, tentu harus dengan tenaga extra. Akan lebih ringan saat kita
melepaskan beban, sebab beban yang lain pun sudah banyak.
Bicara memang mudah, namun perkataan adalah awal dari tindakan. Anda
tidak akan mendapatkan manfaat dengan mengatakan “berbicara memang
mudah”. Akan lebih bermanfaat, jika Anda mulai merancang langkah Anda
untuk hidup lebih baik.
Memang tidak mudah kawan. Memang sulit dan berat. Selanjutnya adalah
pilihan Anda, tunjukan Anda memang hebat, mampu mengatasinya. Atau Anda
menjadi orang yang kalah, menyerah, dan memilih jalan balas dendam.
Padahal dendam juga tidak mudah. Sama-sama memerlukan perjuangan extra.
Apakah Anda memilih berjihad untuk mengalahkan hawa nafsu atau
bekerja keras penuh ambisi untuk belas dendam? Keduanya sama-sama berat,
namun yang pertama membawa manfaat dunia akhirat dan in syaa Allah akan
berakhir baik. Membuat orang-orang yang kita cintai bahagia.
Kuncinya adalah Kemauan
Saya selalu mengatakan, kuncinya ada pada diri Anda. Anda mau memilih
yang mana? Keduanya berat, tinggal Anda mau berjihad atau tidak. Saya
yakin bisa. Allah akan membantu hamba-Nya. Berdo’alah dan bertawakallah
kepada Allah. Anda akan mendapatkan pertolongan dan yang terbaik dari
Allah jika kita melakukan kebenaran. Sementara jika kita sibuk melakukan
yang salah dan dosa, kita tidak akan mendapatkan pertolongan Allah.
Jadi maafkanlah, lepaskan beban, untuk meraih hidup yang lebih baik. Yakinlah, harapan itu masih ada.
No comments:
Post a Comment