Perkembangan Sistem Pembayaran Elektronik
Dewasa ini perkembangan teknologi telah memungkinkan kita untuk
menghapus batas jarak dalam komunikasi. Perkembangan inilah yang
memungkinkan umat manusia untuk melakukan transaksi secara on-line yang
dimulai sejak tahun 1990-an. Kemudian, transaksi semacam ini ternyata
disukai baik oleh pembeli, penjual, maupun oleh agen perantara.
Pihak-pihak yang terkait dengan sistem pembayaran tersebut dicontohkan
seperti gambar dibawah ini :
Gambar Model Umum Sistem pembayaran
Uang elektronik saat ini tidak hanya diterbitkan dalam bentuk chip
yang tertanam pada kartu atau media lainnya (chip based), namun juga
telah diterbitkan dalam media lain yaitu suatu media yang saat digunakan
untuk bertransaksi akan terkoneksi terlebih dulu dengan server penerbit
(server based). Begitu pula dari sisi penggunaannya, hampir dari
seluruh uang elektronik yang diterbitkan tidak lagi bersifat single
purpose namun sudah multi purpose sehingga dapat diterima di banyak
merchant yang berbeda. Berikut dibawah ini grafik pertumbuhan uang
elektronik.
Gambar Pertumbuhan Uang Elektronik
Sebagai alat pembayaran, perolehan dan penggunaan uang elektronik pun
cukup mudah. Calon pemegang hanya perlu menyetorkan sejumlah uang
kepada penerbit atau melalui agen-agen penerbit dan nilai uang tersebut
secara digital disimpan dalam media uang elektronik. Untuk chip based,
pemegang dapat bertransaksi secara off-line melalui uang elektronik
(dalam bentuk kartu atau bentuk lainnya). Sedangkan pada server based,
pemegang akan diberi sarana untuk mengakses “virtual account” melalui
handphone (sms), kartu akses, atau sarana lainnya, sehingga transaksi
diproses secara on-line. Transaksi melalui uang elektronik khususnya
transaksi yang diproses secara off-line sangat cepat hanya memerlukan
waktu kurang lebih 2-4 detik. Saat ini nilai uang yang dapat disimpan
dalam uang elektronik dibatasi tidak lebih dari Rp1 juta, karena
fungsinya memang ditujukan sebagai alat pembayaran untuk transaksi yang
bernilai kecil. Namun batasan tersebut nantinya dapat saja disesuaikan
dengan melihat perkembangan dan kebutuhan industri. Dalam mekanisme uang
elektronik, apabila pemegang tidak lagi berminat menggunakan uang
elektronik atau ingin mengakhiri penggunaan uang elektronik, nilai uang
yang ada pada uang elektronik dapat di-redeem6 sesuai tata cara yang
diatur oleh masing-masing penerbit.
Perkembangan Transaksi Uang Elektronik
Dalam bidang bisnis perdagangan secara elektronik,
perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor mengkaji berbagai kemungkinan
yang ditawarkan oleh sistem-sistem pembayaran online melalui internet.
Sebagai tanggapan atas tuntutan tersebut, beberapa sistem yang muncul
dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan proses-proses
perdagangan yang telah ada. Hal ini penting untuk menjamin masa transisi
yang selancar mungkin untuk menuju mekanisme pembayaran online yang
baru. Sistem ini juga memungkinkan para pedagang untuk membuka rekening
bagi para penyalurnya dan melakukan pembayaran invoice tiap-tiap bulan
seperti metode-metode transaksi dagang tradisional. Secara potensial,
hal ini akan mempercepat sistem pembayaran dan membuat transaksi dagang
lebih mudah.
Jenis-jenis aplikasi sistem bisnis online ini mungkin secara khusus
sesuai dalam bidang bisnis telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan
telekomunikasi tidak saja dapat menggunakan internet untuk penjualan dan
pemasaran jasa, tetapi juga dapat memanfaatkannya untuk mempercepat
proses-proses penagihan rekening dan pembayaran. Sebagai contoh,
rekening telpon, dapat dikirim kepada pelanggan melalui internet dan
pembayaran dapat dilakukan menggunakan sistem-sistem pembayaran berbasis
jaringan internet (web). Sifat dasar dari media ini akan memungkinkan
para pelanggan untuk menerima perincian yang lebih detil pada
rekening-rekeningnya dan memungkinkan pengalokasikan dana dengan lebih
baik guna mengidentifikasi anggaran mana yang dapat dipotong.
Perusahaan-perusahaan dapat segera menetapkan sistem ini sebagai metode
pembayaran. Perusahaan listrik UK’s Scottish Power mengembangkan skema
untuk memungkinkan para pelanggan mengunakan kartu kredit untuk membayar
rekening-rekeningnya melalui internet. Sistem-sistem pembayaran melalui
internet yang aman, merupakan hal yang penting dalam dunia bisnis
online, karena alasan-alasan berikut:
Jika pedagang tidak mengatur untuk menerima kartu kredit secara aman
melalui internet, maka sistem pembayaran yang dipakai dapat mengambil
alih fungsi-fungsi ini. Penipuan ataupun pemalsuan kartu kredit yang
dihasilkan dari transmisi melalui internet merupakan salah satu
penghalang utama dalam perdagangan online melalui internet dalam
tahun-tahun ini. Sistem-sistem pembayaran internet menggunakan
pengkodean tingkat tinggi lebih menjamin dari pada transaksi dengan
kartu kredit langsung melalui jaringan;
Sistem-sistem pembayaran internet dapat menawarkan kepada para
pelanggan ketenangan akan legitimasi kepada siapa mereka
membeli/membayar. Sementara merk dagang barang komoditi yang ditawarkan
melalui internet segera dapat dipercaya, tetapi boleh jadi sifat
internasional dari jaringan sebagian besar tidak atau belum dikenal oleh
para konsumen. Dalam kasus ini, sistem-sistem pembayaran yang
ditawarkan dapat digunakan untuk mengecek pedagang/penjual sebelum
konsumen menggunakan pelayanan pembayaran dengan menggunakan referensi
kredit agen yang telah dikenal. Sistem-sistem pembayaran melindungi
konsumen karena si agen tidak akan mengizinkan pedagang mengakses kartu
kredit para pelanggan/pembeli
Awalnya, perdagangan melalui internet terbatas, terutama untuk
industri yang melayani pemesanan melalui jasa pos. Untuk sektor ini,
transisi dari media tradisional ke media internet merupakan hal yang
relatif sederhana. Perusahaan-perusahaan jasa pengiriman melalui pos
cenderung memproduksi kembali katalog-katalog yang ada di internet dan
kemudian menggunakan pemesanan secara tradisional, seperti melalui fax
atau telpon dengan pembayarannya menggunakan kartu kredit atau chek.
Baru-baru ini, situs perusahaan jasa pengiriman melalui pos yang besar
telah memperkenalkan jaminan verifikasi kartu kredit secara online untuk
pembayaran.
Yang penting dalam pasar pemesanan melalui pos adalah pertumbuhan
yang pesat dan penuh tantangan dalam desain pelayanan yang disesuaikan
secara khusus untuk internet. Cakupan bisnisnya meliputi: pengiriman
informasi, direktori telpon, akses data atau berita keuangan, sampai
pengembangan aplikasi online yang khusus seperti komputer game.
Pelayanan baru atau yang disesuaikan dalam masa pertumbuhannya masih
sangat banyak.
Dengan pelayanan-pelayanan ini, tidak akan cukup bagi
perusahaan-perusahaan sistem pembayaran untuk menawarkan kepemilikan
kartu kredit, karena biaya minimum kartu kredit membuatnya tidak
ekonomis untuk pembayaran jumlah kecil. Oleh karena itu metode
pembayaran mikro (pembayaran dalam jumlah kecil) akan dikembangkan,
menawarkan range aplikasi yang memungkinkan memungut
pembayaran-pembayaran dalam jumlah besar ataupun kecil. Hal ini akan
mendorong berbagai pelayanan baru meliputi : pemesanan informasi
tertentu, maupun komputer interaktif dalam bentuk komputer game. Dengan
menggunakan beberapa sistem pembayaran, pasar bisnis online ini masih
terbuka sangat lebar.
Sistem-sistem pembayaran yang sudah beroperasi atau dalam percobaan,
saat ini dapat dikelompokkan dalam 3 kategori besar, yaitu : sistem
pihak ketiga (3rd party system), sistem sertifikat, dan sistem uang neto (net money).
- Sistem pihak ketiga. Pada sistem ini, ada pihak ketiga yang berfungsi sebagai agen antara pedagang/penjual dan konsumen/pembeli. Si agen inilah yang bertugas memeriksa kartu kredit konsumen, menyetujui (atau menolak) transaksi dan kemudian mengeluarkan dana untuk pembayaran kepada pedagang. Dalam kategori ini beberapa diantaranya menawarkan sistem yang lebih canggih, memungkinkan pelanggan untuk membuka rekening menggunakan kartu kredit atau kartu debit, kemudian memilih nomor pin dan password sendiri. Setiap kali konsumen ingin membeli sebuah barang atau jasa secara online, dia harus menggunakan nomor pin dan password sebagai pengganti nomor kartu kredit. Dengan demikian detil kartu kredit tidak secara terus menerus ditransfer melalui internet. Konsumen juga dapat merubah nomor pin maupun password sesering mereka inginkan. Meskipun demikian, sistem pihak ketiga tradisional ini mempunyai beberapa kelemahan. Sistem ini tidak dapat menangani pembayaran dalam jumlah kecil, dan membutuhkan detil kartu kredit untuk dimasukkan setiap kali ingin melakukan pembelian.
- Sistem-sistem berbasis sertifikat melibatkan konsumen untuk melakukan downloading sertifikat digital sebagai media yang akan menampilkan kartu kreditnya. Sertifikat-sertifikat ini disimpan dalam bentuk dompet cyber, dan akan diaktifkan ketika konsumen menginginkan melalukan pembelian. Contoh yang paling menonjol pada sistem ini adalah sistem SET (Secure Electronic Transactions). Sistem ini lebih merupakan protokol daripada sistem pembayaran tunggal dan akan diterapkan oleh sejumlah perusahaan dalam bisnis online nya. Protokol ini dirancang oleh beberapa pemain utama komputer bisnis termasuk Microsoft. Meskipun demikian, sistem jenis ini mempunyai beberapa kekurangan. Karena sistem ini didasarkan pada verifikasi kartu kredit, sehingga tidak dapat menangani pembayaran-pembayaran dalam jumlah kecil. Sistem ini juga cenderung mengikat pengguna pada satu terminal komputer, karena sertifikat digital disimpan pada hard disk. Manakala dikopi pada sebuah disket sebagai alternatif, sistem ini menunjukkan keraguan terhadap keamanannya sendiri. Disamping itu, akses ke hard disk juga dapat memunculkan resiko keamanan. Perkembangan sistem SET secara besar-besaran telah dimulai pada tahun lalu tetapi terjadi penundaan terutama karena terbatasnya jumlah agen yang menerbitkan sertifikat. Sebagai tambahan, biaya yang relatif tinggi pada sistem-sistem berbasis sertifikat dapat menghalangi minat pedagang skala lebih kecil. Walaupun terdapat kekurangan-kekurangan, jenis sistem ini diperkirakan akan menjadi pemain penting pada bisnis online di tahun-tahun mendatang.
- Sistem uang neto (net money systems) menghendaki konsumen merubah mata uangnya kedalam bentuk mata uang cyber, dan secara umum memungkinkan untuk melakukan pembayaran dalam jumlah kecil. Masalah yang utama adalah konsumen tidak hanya merubah mata uang, yang dapat menahan pengeluaran dengan sendirinya, tetapi mata uang cyber disimpan dalam dompet virtual, sehingga membuatnya kurang portable.
No comments:
Post a Comment