1.1 Company Profil
Bank Ekonomi didirikan pada tanggal 8 Maret 1990, Bank Ekonomi
dinyatakan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang sehat selama 24 bulan
berturut-turut sejak pembukaan dan tetap bertahan hingga saat ini.
Karena hasil evaluasi yang baik, maka pada tahun 1992, Bank Ekonomi
berhasil mengakreditasi status menjadi Bank Devisa sehingga bentuk
pelayanan kepada masyarakat semakin dapat diperluas dan dikembangkan.
Pada usia yang ke-19, Bank Ekonomi telah memiliki jaringan kantor
cabang dan cabang pembantu sebanyak 92 kantor yang tersebar di 27 kota,
seperti : Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang,
Solo, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Medan, Rantau
Prapat, Batam, Palembang, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Bandar Lampung,
Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Samarinda, dan
Denpasar.
Saat ini Bank Ekonomi telah berhasil meningkatkan pelayanan dengan On
Line System ke seluruh cabang atau capem dan penyediaan fasilitas ATM
yang tersebar di seluruh lokasi strategis. Bank Ekonomi juga bekerja
sama dengan jaringan ATM ALTO dan jaringan ATM PRIMA serta Debit PRIMA.
Bank Ekonomi juga menyediakan fasilitas phone banking dan internet
banking. Yang semuanya itu ditujukan untuk kepuasan nasabah Bank
Ekonomi. Pada tahun 2006 menjadi Bank Ekonomi salah satu dari 6 Bank
yang mendapatkan “Superbrands Indonesia”, masuk nominasi “Bank Terbaik
2006″ Versi Harian Bisnis Indonesia dan merupakan Bank Berpredikat
“Sangat Bagus” dari majalah InfoBank.
Pada tanggal 22 Mei 2009, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited
telah berhasil menyelesaikan akuisisi 88.89% dari kepemilikan Bank
Ekonomi. Pada hari ini, Bank Ekonomi sudah resmi menjadi anggota dari
Grup HSBC, yang memiliki lebih dari 9500 kantor di 86 negara dan
teritori dengan aset US$ 2.527 miliar (tertanggal 31 Desember 2008),
yang sekarang ini merupakan salah satu institusi perbankan dan layanan
keuangan internasional terbesar di dunia.
Jajaran Manajemen Bank Ekonomi terus berusaha untuk meningkatkan
sinergi perusahaan dan tetap melakukan inovasi-inovasi dan terobosan
dalam mempertahankan posisi Bank Ekonomi sebagai bank swasta nasional
yang solid dan aman.
1.2 Konsep Dasar penerapan ERP
ERP merupakan Sistem Informasi untuk mengidentifikasi dan
merencanakan sisi sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk
digunakan, dibuat, dikirim, dan dihitung secara efisien dan dapat
merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Konsep ERP dapat
dijalankan dengan baik, jika didukung aplikasi dan infrastruktur
komputer baik perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga pengolahan
dapat dilakukan dengan mudah.
ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi
yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, meliputi keuangan,
akuntansi, SDM, rantai pasok, dan informasi konsumen. ERP merupakan
paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi dan mengintegrasikan
informasi serta proses yang berbasis informasi didalam, dan lintas
fungsional dalam sebuah organisasi. ERP juga merupakan sistem satu basis
data, satu aplikasi dan satu kesatuan antarmuka di seluruh enterprise.
Dua komponen utama dari suatu sistem ERP adalah Common database dan
modular software design. Common database adalah sistem yang memungkinkan
setiap departemen dari perusahaan untuk menyimpan dan mengambil
informasi secara real-time. Menggunakan database memungkinkan informasi
umum agar lebih handal, dapat diakses, dan mudah dipakai bersama-sama.
Perangkat lunak desain modular (modular software design) adalah berbagai
program yang dapat ditambahkan pada individu dasar untuk meningkatkan
efisiensi usaha.
Melalui penerapan ERP, lead time dapat ditekan sehingga pengiriman
akan lebih terjamin tepat waktu, persediaan di seluruh “Pipeline dalam
Supply Chain” dapat ditekan. Dengan demikian, biaya produksi dan
distribusi dapat ditekan dan pada gilirannya, pangsa pasar dapat
ditingkatkan secara signifikan. Adopsi dan implementasi ERP untuk tahap
pertama mengintegrasikan proses bisnis :
- Perencanaan produksi dan pengendalian persediaan
- Penjualan distribusi
- Pembelian (Logistic – Purchasing)
- Keuangan (Finance Accounting)
- Cost center
Sistem ERP memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model
pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit lain
dalam organisasi, contohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya
manusia. Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan
dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan
aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan
integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya,
sistem ERP dapat mendorong ke arah kemampuan decision-making yang lebih
baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti misalnya
penurunan inventory level, pengurangan personel, percepatan pengolahan
laporan keuangan, dan lain-lain.
1.3 Implementasi ERP pada Bank Ekonomi
Popularitas istilah ERP sebagian besar disebabkan oleh para penjual
perangkat lunak aplikasi sistem informasi perusahaan. Salah satu
perusahaan yang menerapkan system ERP adalah Bank Ekonomi. Dengan
mengimplementasikan SAP ERP HCM, Bank Ekonomi ingin mengubah sistem
manualnya dengan mengubah HR sebagai mitra strategi yaitu menggabungkan
aktivitas HR dengan tujuan organisasi/perusahaan. Sistem manual yang
mereka gunakan saat ini tidak mampu lagi mendukung pertumbuhan bisnis
perusahaan yang kian pesat, sistem manual yang ada hanya berfungsi
sebagai asisten administrasi, padahal mereka membutuhkan sistem HR yang
dapat memberikan manfaat nyata bagi jajaran manager sehingga menyebabkan
proses pengelolaan HR berjalan tidak efektif, hal ini dinyatakan oleh
Valent Kutratio, Kepala Pengembangan Organisasi Bank Ekonomi.
Untuk mengatasi hal tersebut, mereka memerlukan peningkatan terhadap
aksesbilitas informasi, agar perusahaan dapat melakukan kontrol dan
mengelola transaksi harian HR di berbagai wilayah dan unit kerja, mampu
menyediakan laporan manajemen tingkat tinggi yang sangat diperlukan
untuk memberikan arahan yang lebih baik bagi organisasi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Implementasi solusi tersebut ditujukan
untuk meningkatkan keterbukaan informasi, kontrol manajemen,
standarisasi proses, akurasi dan efisiensi data dengan berbasiskan pada
fungsi yang menyeluruh dan reputasi internasional yang ditawarkan solusi
SAP tersebut. Solusi SAP ERP Human Capital Management (SAP ERP HCM)
merupakan solusi HCM lengkap dan terintegrasi, yang memberikan kepada
organisasi/perusahaan suatu alat untuk mengelola aset terpenting
perusahaan, yaitu karyawan. Solusi ini juga mempermudah para eksekutif,
manager sumber daya manusia (HR) dan jajaran manager untuk merekrut
tenaga kerja terbaik di bidangnya, melakukan pelatihan dan mengembangkan
keahlian para tenaga kerja mereka.
SAP ERP Human Capital Management (SAP ERP HCM) menyediakan fitur dan
fungsi untuk membantu user dalam mengelola proses bisnis berikut :
- Pelayanan end-user, memungkinkan pengiriman layanan ERP bisnis bersama-sama dengan konten ke seluruh organisasi dan seterusnya. Pengguna akhir proses bisnis pelayanan end-user memberikan beberapa pilihan untuk mengakses layanan ERP, tergantung pada situasi mereka, preferensi mereka, dan konteks bisnis.
- Workforce analisis, wawasan mengenai ketepatan waktu tenaga kerja memungkinkan organisasi untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari strategi modal manusia dan mengukur kontribusi tenaga kerja
- Kemampuan Proses mulai dari perekrutan melalui pelatihan, pengembangan, dan retensi. Menemukan orang yang tepat, menempatkan bakat terbaik untuk menggunakan, menyelaraskan tujuan karyawan dengan tujuan perusahaan, memaksimalkan dampak pelatihan, dan mempertahankan berkinerja puncak. Dengan ERP SAP HCM, perusahaan dapat mengembangkan dan menggunakan bakat lebih cepat dan fleksibel dibandingkan sebelumnya. Solusi mendukung dan mengintegrasikan semua proses manajemen bakat sehingga perusahaan dapat menarik, mendapatkan, mendidik, dan mengembangkan bakat; mengidentifikasi dan tumbuh pemimpin masa depan, dan menyelaraskan dan memotivasi bakat dengan tujuan perusahaan
- Proses tenaga kerja Dengan ERP SAP HCM, perusahaan dapat membakukan dan mengkonsolidasikan semua tenaga kerja yang berhubungan dengan proses dan data ke dalam satu platform, sambil memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang setempat. Solusinya adalah dibangun di atas platform global disesuaikan untuk negara-spesifik kepatuhan hukum dan praktik terbaik sehingga dapat beroperasi dengan bahasa lokal, mata uang, praktik terbaik, dan persyaratan peraturan dalam fasilitas di seluruh dunia.
- Penyebaran tenaga kerja, menempatkan orang yang tepat dengan keterampilan yang tepat untuk posisi yang tepat pada waktu yang tepat. Membuat tim proyek berdasarkan keterampilan dan ketersediaan, memonitor kemajuan proyek, melacak waktu, dan menganalisa hasil pengambilan keputusan strategis. Dengan penggunaan ERP SAP HCM untuk menugaskan pekerja untuk pekerjaan yang tepat, proyek, dan tim, menyatukan manajemen sumber daya, pelaksanaan proyek, dan keterampilan manajemen dan optimal, jadwal call center staf.
Secara umum yang yang terlihat langsung dalam implementasi proses ERP
adalah key user, untuk menggambarkan dan menentukan kebutuhan apa yang
diperlukan oleh perusahaan
1.1 Manfaat dan Kegagalan ERP
ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan yang memiliki manfaat untuk :
- Menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
- Memungkinkan melakukan integrasi secara global.
- Menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data seperti yang terjadi pada sistem yang terpisah.
- Memungkinkan manajemen mengelola operasi dan tidak memonitor saja dan lebih mampu menjawab semua pertanyaan yang ada.
- Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen rantai pasok serta memadukannya.
- Memfasilitasi hubungan komunikasi secara internal dan eksternal dalam dan luar organisasi.
- Dapat menurunkan kesenjangan antara pemrograman dengan cara perawatan sistem yang sah.
- Dapat menurunkan kompleksitas aplikasi dan teknologi
Selain manfaat yang ditawarkan, ERP juga dapat mengalami kegagalan
apabila pengembangannya tidak sesuai dengan kondisi perusahaan. Berikut
ini beberapa faktor penyebab kegagalan dalam pengembangan ERP :
- Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
- Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
- Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
- Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
Peneliti yang meneliti tentang pencapaian kesuksesan implementasi ERP
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pada Tabel 1 berikut :
Penelitian yang melihat dari faktor kegagalan implementasi ERP antara
lain Xue, et al. (2005) mengatakan bahwa budaya organisasi, lingkungan
organisasi, faktor teknis merupakan faktor kegagalan implementasi ERP.
Penelitian ini dilakukan pada 5 perusahaan di Cina yakni perusahaan
kosmetik, parmasi, elektronik, furniture, pertambangan. Hasil survey
Robbin-Giowa di perusahaan Amerika pada tahun 2001 didapatkan hanya 51 %
yang mengalami kegagalan implementasi ERP (IT Cortex, 2003), berbeda
dengan di Cina yang diperkirakan tingkat keberhasilan implementasi ERP
sebesar 10 % yang disampaikan oleh Zhang et al. 2003. Griffith et al.,
(1999) melaporkan bahwa tiga per empat proyek ERP telah dipastikan akan
gagal dalam implementasi di perusahaan. Olhager dan Selldin (2003)
menyatakan bahwa 83,6 % perusahaan di Swedia mengimplementasikan ERP, 9 %
sedang implementasi dan 11 % sama sekali tidak berencana untuk
implementasi ERP berdasarkan hasil survey terhadap 158 perusahaan.
1.1 Kesimpulan
Dengan solusi pengembangan ERP, Bank Ekonomi dapat mengakses informasi yang tepat dengan real time, dapat terhubung dengan banyak orang secara real time dan solusi SAP juga mampu mengintegrasikan proses end-to-end secara
ringkas. Mereka juga bisa mendapatkan visibilitas secara mendalam di
dalam organisasi dan mampu memenuhi kebutuhan global serta persyaratan
legal, termasuk kepatuhan dengan Peraturan Pajak Indonesia.
Namun, kegagalan pengembangan ERP juga bisa saja terjadi apabila
perusahaan mengabaikan strategi pengembangan system ERP tersebut. Bukan
hanya masalah biaya namun SDM nya pun perlu diperhatikan untuk
menerapkan system tersebut.
Sumber :
No comments:
Post a Comment