Penalaran
Adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Penalaran induktif
Adalah suatu
penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat umum.
MACAM-MACAM PENALARAN INDUKTIF
1. GENERALISASI
Adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Generalisasi
mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan
karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik,
dan lain-lain.
Contoh;
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatak seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatak seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Macam-macam generalisasi :
a. Generalisasi dengan loncatan induktif
Adalah
suatu generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari
beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh
fenomena yang ada.
Contoh :
Bila
ahli-ahli filologi Eropa berdasarkan pengamatan mereka mengenai
bahasa-bahasa Ido-German kemudian menarik suatu kesimpulan bahwa di
dunia terdapat 3.000 bahasa.
b. Generalisasi tanpa loncatan induktif
Adalah
sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan
menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Contoh :
Untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.
2. ANALOGI
Adalah
proses pengambilan kesimpulan berdasarkan kesamaaan data atau fakta.
Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal
yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya
itu ditarik suatu kesimpulan.
TUJUAN ANALOGI
· Di gunakan untuk meramalkan kesamaan.
· Dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
· Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.
3. KAUSAL
Adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh :
Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi
penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini
tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan
kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola:
· Sebab ke akibat :dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek
· Akibat ke sebab: dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat
· Akibat ke akibat: dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat
No comments:
Post a Comment