Saturday, May 11, 2013

Penerapan ERP, SCM dan CRM Dalam Bisnis Perusahaan

Proteksi bisnis tidak akan diperoleh secara langsung dari pemerintah, setiap pelaku bisnis dituntut agar dapat bersaing dan berkompetisi secara sehat dengan competitor dari negara lain untuk bersaing memperebutkan pasar regional. Bilamana pelaku bisnis domestic tidak memiliki kemampuan untuk berkompetisi secara sehat maka potensi pasar yang ada akan dengan mudah diambil alih oleh competitor dari negara lain.

Agar dapat berkompetisi secara sehat maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan yang dihadapi. Peningkatan mutu produk dan layanan akan menjadi focus utama guna meningkatkan kualitas kepuasan konsumen sebagai tolok ukur pencapaian keberhasilan bisnis. Selain itu peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan perusahaan akan meningkatkan laba disisi perusahaan serta pengurangan biaya yang akan membawa manfaat pada harga jual produk dan jasa yang lebih kompetitif.

Sejalan dengan perkembangan sistem informasi yang berkaitan dengan manajemen, pada saat ini telah berkembang aplikasi bisnis yang terkait dengan manajemen perusahaan sebagai pengembangan dari sistem informasi manajemen sebagaimana telah dikenal sebelumnya. Aplikasi bisnis tersebut telah menjadi tren manajemen saat ini dan tidak saja dimanfaatkan oleh bisnis telekomunikasi melainkan juga oleh seluruh pelaku bisnis di dunia. Aplikasi aplikasi tersebut memiliki peran yang berbeda dengan dengan sasaran yang berbeda pula. Aplikasi sebagaimana dimaksud adalah :

ERP (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resources Planning (ERP) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengelolaan sumberdaya perusahaan yaitu : Keuangan, Sumberdaya Manusia, Logistik

Ketiga sumberdaya tersebut akan membentuk sistem informasi back office bagi perusahaan dalam rangka mendukung kegiatan bisnis utama. Adapun definsi ERP adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi baik Manusia, Uang, Material dan Manajemen dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi sehingga hanya dibutuhkan satu kali input data untuk setiap transaksi dan akan berpengaruh dengan fungsi lain didalam modul sistem informasi”
Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi.



Gambar 1. Konsep dasar ERP (Rashid et al. 2002)

Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan yang bertujuan untuk:

  • Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
  • Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
  • Menghasilkan informasi yang real-time
  • Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

SCM (Supply Chain Management)
Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM memiliki keterkaitan secara langsung dengan ERP terutama dari sisi Logistik Perusahaan, pembelian dan hutang serta manajemen mitra.

Adapun definsi SCM adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi atas kebutuhan barang dan jasa dan juga meliputi manajemen para mitra dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan material suatu organisasi”




Gambar 2. Model Supply Chain (A. T. Kearney, 1994)

SCM berusaha mencapai optimasi global. Merupakan proses untuk menemukan strategi terbaik bagi keseluruhan supply chain (systemwide). Adalah sangat menantang untuk mendesain dan mengoperasikan supply chain yang secara keseluruhan biayanya minimal, serta service levelnya terjaga.  Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.



Integrasi supply chain dilakukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas sepanjang supply chain sehingga dapat meningkatkan performasi anggota supply chain

CRM (Customer Relationship Management)
Customer Relationship Management (CRM) adalah merupakan aplikasi terpadu memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal hubungan kepada pelanggan dengan memiliki keterkaitan yang erat secara langsung dengan ERP terutama dari sisi penjualan, serta piutang. CRM lebih berfokus kepada upaya untuk memahami kebutuhan pelanggan agar dapat diberikan layanan secara cepat dan tepat.

Adapun definsi CRM adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi meliputi manajemen para pelanggan dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan pelanggan akan barang dan jasa serta meningkatkan kualitas hubungan antara organisasi dengan pelanggan”




Gambar 3. Proses Bisnis CRM (Joko Nurjadi, 2008)



Tujuan dan manfaat penerapan ketiga aplikasi bisnis tersebut adalah


  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan
  • Mempercepat dan mengefektifkan proses bisnis perusahaan
  • Meningkatkan pemahaman atas kebutuhan konsumen sehingga dapat diperoleh gambaran profil konsumen secara umum agar dapat ditentukan sasaran yang menjadi prioritas dalam pengembangan infrastruktur jaringan dan jenis layanan yang diberikan
  • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja manajemen secara menyeluruh.
  • Meningkatkan produktifitas dan kualitas SDM.
APLIKASI PERUSAHAAN:
PANDANGAN KONSEPTUAL MENGENAI ERP, CRM, DAN SCM

Penyimpanan Data dan Penggalian Data
Bisnis menghasilkan data yang sangat banyak setiap hari. Laporan terbaru pada penyimpanan mendiskusikan bagaimana kebutuhan penyimpanan data Chicago Mercantile Exchangemeningkat dari 4TB menjadi 180TB hanya dalam 30 bulan!
         Setiap transaksi, setiap kontak dengan konsumen, pemasok, dan pekerja akan menghasilkan data yang berharga yang mungkin berguna bagi perusahaan. Bagaimana sebuah bisnis mengumpulkam, menyimpan, dan menganalisa semua data yang masuk, keluar, dan ada diseluruh organisasi? Diagram dibawah mengilustrasikan konsep penggalian data, yang melibatkan tiga langkah:
  1. Menangkap dan menyimpan data,
  2. Merubah data mentah menjadi informasi, dan
  3. Merubah informasi menjadi pengetahuan.
          Pada sisi kiri, kita mempunyai data. Data dalam konteks ini terdiri dari semua data mentah yang sebuah organisasi kumpulkan melalui operasi normal. Tersebar keseluruh organisasi, titik pengumpulan data ini dapat terdiri dari website, aplikasi POS, server, sistem manufaktur, atau bahkan karyawan. Pada tiitk ini dalam proses penggalian data, data masih tidak mempunyai arti. Saat ini, penyimpanan paling disukai didistrbusikan secara fisik. Saat kita menciptakan gudang data atau pasar data, kita menciptakan database yang disentralisasi secara virtual yang berisi semua data mentah yang dikumpulkan dari seluruh organisasi. Semua data yang ”muncul” menjadi satu database umum. Hal ini adalah hal yang penting dalam penyediaan pandangan makro mengenai organisasi.
Gambar 1. Penggalian Data
          Menangkap dan menyimpan data adalah langkah pertama, tetapi hal ini akan menjadi tidak berguna jika dilakukan tanpa analisa – proses pengaplikasian formula matematik dan statistik yang kompleks untuk “menggali” pergudangan data. Disini, organisasi mencoba untuk membuka tren yang tersembunyi. Menggali data mentah yang dikumpulkan dari seluruh organisasi, tidak hanya oleh departemen, menyediakan informasi baru bagaimana performansi konsumen, pemasok, dan bahkan proses perusahaan sendiri.
          Mengubah data mentah menjadi informasi menjadi tahap kedua dari penggalian data. Ingat, informasi tidak berguna jika tidak mempengaruhi vara organisasi berfungsi. Tema ini merupakan tema yang sering diangkat dalam semua aplikasi. Organisasi memulai untuk memahami bahwa penggalian data tidak hanya mengenai kompleksitas teknologi dan lebih jauh lagi mengenai kompleksitas bisnis, yang mungkin lebih sulit untuk ditanggulangi, tetapi utamanya karena dua alasan ini, yaitu:
1.    Menurunkan pengetahuan yang sebenarnya mengenai cara dimana fungsi organisasi dapat menyiksa karena proses bisnis sering berakar dalam pada kebudayaan perusahaan.
2.    Mencari dalam lingkunp internal berarti mengakui bahwa operasi bisnis tidak optimal; hal ini membawa kepada penunjukkan dalam organisasi, bagian mana yang tidak produktif.
Langkah akhir dari penggalian data adalah mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh, yang harus menuju kebijaksanaan. Pemimpin perusahaan secara konstan mencari kebijaksanaan. Penggalian dan pergudangan data adalah tema yang berada dalam tiga apliaksi perusahaan yang difokuskan dalam jurnal ini – ERP, CRM, dan SCM.nya pada efesiensi dalam perusahaan, hubungan dengan konsumen, atau manajemen rantai pasok, kebutuhan akan pengetahuan sebelum melakukan aksi adalah hal yang sangat penting.

ERP (Enterprise Resource Planning)
Hampir setiap diskusi mengenai ERP dimulai dengan sistem MRP dan MRP II dari tahun 70-an dan 80-an. Dalam lingkungan manufaktur yang lalu, fokus awalnya adalah pada ”widget”: kemampuan untuk menghasilkan produk adalah fokusnya. Organisasi biasanya menanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Seberapa banyak widget yang saya butuhkan? Seberapa lama waktu yang diperlukan untuk menghasilkan widget sebanyak mungkin? Bagaimana saya dapat menghasilkan lebih banyak lagi widget? Hal ini, tentunya, adalah pertanyaan yang valid, tetapi karena pemanufakturan terjadi dalam suatu bentang waktu, jumlah pertanyaan yang sulit bertambah. Pertanyaan seperti itu secara luas difokuskan pada area pengadaan komponen untuk widget jadi dan pada penyimpanan material yang sebaiknya digunakan untuk membuat widget. Organisasi mencoba untuk memahami total pemanufakturan jadi dan bagaimana mendapatkan produk jadi.
MRP II menambahkan fokus pada perencanaan proses ini. Sistem ini mengintegrasikan kapasitas, desain teknik dan manajemen, biaya, dan rencana perusahaan jangka panjang kedalam sebuah persamaan. Banyak organisasi yang mengimplementasikan pendekatan ini mengadakan mekasnisme untuk mengkorelasikan perencanaan dan proses peramalan dengan jumlah produksi aktual. Hal ini mendukung organisasi untuk meraih keseluruhan efisiensi yang tinggi dalam arena manufaktur. Isu yang sebenarnya adalah bahwa sementara organisasai mempunyai penanganan aspek pemanufakturan bisnis yang lebih baik, hal itu masih merupakan integrasi yang lepas dengan komponen lain dari keuangan, penjualan, pemasaran, konsumen, kepuasan, dan distribusi, untuk menyebutkan beberapa.
ERP adalah mesin software yang dahsyat yang berusaha untuk menyediakan tampilan tanpa lapisan ke semua departemen, sistem, dan data yang ada dalam sebuah organisasi agar setiap departemen memahami bagaimana itu sesuai dalam makrostruktur organisasi dan bagaimana hal itu berpengaruh pada makrostruktur itu. Pengertian tersebut adalah penting dalam memfasilitasi peningkatan komunikasi antara departemen, manajemen pengetahuan yang lebih baik, dan proses yang diperbaiki. Peningkatan tersebut adalah dasar dari perubahan bisnis yang fundamental.

ERP: Semua Hal yang Perlu Diperhatikan, Keuntungannya adalah Nyata
          Mari perhatikan contoh klasik ini: pemenuhan pesanan. Dalam lingkungan tradisional, konsumen akan menempatkan pesanan, yang wakil dari perusahaan masukan. Sistem tersebut mungkin menghasilkan output pada gudang dimana persediaan akan dikesampingkan untuk konsumen. Kemudian, informasi dari gudang akan dimasukkan kembali kedalam sistem pengiriman untuk dikirimkan, dan sistem persediaan akan di-update, agar hasilnya menjadi akurat saat hal tersebut di-input kedalam sistem manufaktur. Selanjutnya, informasi akan dimasukan kedalam sistem pembayaran, yang mungkin atau tidak mungkin terikat secara langsung kedalam sistem keuangan perusahaan. Melalui seluruh proses ini, departemen penjualan dan pemasaran mencoba untuk melakukan peramalan, manajemen corong, dan menentukan rencana pemasaran di masa depan. Dalam waktu tersebut, saat konsumen dipanggil kembali untuk memeriksa status, perwakilannya tidak dapat mengakses sistem yang sesuai untuk menjawab konsumen secara akurat. Akibatnya, konsumen akan menjadi frustasi. Frustasi tersebut mengarah pada ketidakpuasan konsumen, yang akan berdampak pada penjualan yang lebih sedikit.
          Sekarang bayangkan bahwa contoh diatas ada pada sebuah organisasi dengan sistem ERP yang sukses. ERP berada diantara semua sistem dan pengguna tanpa menghiraukan dimana posisi mereka dalam saluran. ERP tahu semua perbedaan pokok koleksi data, dan harus mempunyai tampilan dengan semua format yang berbeda dari data tertentu (dari warisan 3270 sampai 5250 pada Windows dengan format yang sesuai). ERP juga dengan pintar dapat merutekan pesanan kepada bagian yang tepat dan pada waktu yang tepat; mengurangi jumlah waktu seseorang harus memasukan data secara drastis akan mengurangi error. ERP juga mengambil semua data dan memformatnya sehingga setiap departemen dapat melakukan fungsi kebutuhannya sendiri. Sebagai contoh, perwakilan konsumen dapat melihat semua yang berhubungan dengan pesanan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
          Sementara keuntungan ERP mengesankan, menyebarkan sistem ERP adalah pengerjaan utama untuk semua organisasi. Alasan dasar penelusuran pesanan dan disamping manajemen, beberapa isu yang nyata terjadi selama penyebaran ERP yang berhubungan dengan pekerjaan yang berhubungan. Perubahan mental karyawan organisasi penting untuk merubah proses bisnis. Tujuan perusahaan harus dikomunikasikan, disosialisasikan, dan didukung. Jika tidak, organisasi akan menghabiskan jutaan dollar yang berupa waktu, software, dan hardware dengan hasil yang tak berarti.
          Secara umum, tujuan berkisar antara mengintegrasikan informasi, mungkin keuangan atau hubungan dengan konsumen. Kadang-kadang tujuan merefleksikan keinginan kepada pemanufaktur lebih efisien. Pada tingkatan manapun, banyak perusahaan telah melakukan spesialisasi pada ERP-nya yang ditawarkan untuk pasar vertikal tertentu, dan sebagian besar telah mengatur tawaran mereka, agar konsumen tidak perlu menanggung sakit kepala akibat pendekatan semua atau tidak sama sekali.
          Pada akhirnya, tujuan ERP adalah untuk merubah proses bisnis saat ini yang tidak efektif. Selain semua kegagalan yang telah dipublikasikan, perusahaan masih mengeluarkan uang dalam lingkungan ini. Mengapa? Perusahaan yang menunjukkan performansi lebih baik, mengetahui bisnisnya lebih baik, dan bereaksi lebih efektif adalah posisi yang lebih baik untuk bertahan.

Manajemen Hubungan dengan Konsumen (Costumer Relationship Management)
          Costumer Relationship Management (CRM) adalah 3 aplikasi perusahaan yang paling sering dibicarakan yang menjadi fokus dalam jurnal ini. CRM terlihat mempunyai akar pada tiga area: call centre systems, aplikasi meja bantuan, dan otomasi usaha penjualan. Kebanyakan dari kita mungkin tidak asing dnegan satu dari ketiga ini. Pada pertengahan 1990-an beberapa perusahaan seperti Siebel and Clarify (sekarang Amdocs) menawarkan penggabungan fungsi bersebrangan dengan perpektif penjualan ”front end”, sementara penyedia software back end” seperti SAP dan Oracle sebagian besar berfokus pada fungsi yang berhubungan dengan keuangan, pasokan, manajemen rantai, dan akhir-akhir ini e-bussiness.
          Saat ekonomi sebagian besar sedang menurun pada awal dekade ini, dan konsumen berhati-hati, kebutuhan dan keinginan untuk lebih dekat dengan konsumen merupakan arti yang utama dari diferensiasi tempat pemasaran. Perusahaan yang berusaha meraih diferensiasi ini harus menanyakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
  1. Apa arti dari dekat dengan konsumen?
  2. Bagaimana dekat dengan konsumen saat ini?
  3. Bagaimana saya menggerakkan atau menambah pendapat baru dengan menggunakan CRM?
Pertanyaan pertama mempunyai banyak jawaban yang mungkin dijawab. Tentu saja, perusahaan yang menjelajahi semua metode yang mungkin digunakan mempunyai posisi untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai konsumen. Untuk tujuan ini, hanya akan memfokuskan pada beberapa aspek yang penting. Yang pertama adalah untuk membuka pola pembelian yang berdasarkan konsumen. Membuka tren ini adalah hal yang mendasar untuk setiap bisnis. Seseorang mungkin mengargumentasikan bahwa sistem CRM yang mahal tidak dibutuhkan untuk melakukan ini. Untuk tingkatan tertentu, hal ini adalah benar. Tetapi, analisa untuk pola pembelian adalah berbeda dengan sejarah pembelian. Sejarah pembelian konsumen hanya merupakan satu dari beberapa pola. Yang lain termasuk keuangan pasar, demografik, geografi, pesan penjualan saat ini, dan aksi yang berhubungan lainnya seperti penjualan, pengenalan produk baru, penawaran yang kompetitif, penempatan posisi yang taktis, dan penentuan harga.
Pertanyaan kedua diatas sama pentingnya dengan pertanyaan lain. Membuat konsumen merasa unik karena anda mengerti apa yang mereka suka dan tidak suka adalah susah tetapi penting. Sistem CRM memungkinkan jumlah input yang sangat banyak mengenai konsumen dalam hal untuk membangun profil yang komprehensif. Contoh yang sederhana (dan salah satu yang paling umum) adalah konsep kontak manajer. Ada banyak peralatan penjualan untuk menghubungi pihak manajemen. Peralatan CRP yang terintegrasi dapat menambah integrasi real time dengan sistem lainnya (seperti keuangan, manajemen pemesanan, dan pengendalian kualitas). Dengan memberi tim pra-penjualan, perwakilan konsumen, dan tim paska-penjualan kemampuan untuk memasukan informasi mengenai siklus konsumen yang terus-menerus membangun profil yang memungkinkan setiap anggota tim untuk melayani konsumen lebih baik. Dengan memberikan manajemen penjualan ”satu click” kemampuan kepastian pelaporan, masalah yang terjadi pada jaringan, dan memecah pendapatan berdasarkan produk, atau ukuran metrik lain yang dapat meyakinkan peramalan yang sukses dan implementasi strategi pemasaran.
Pertanyaan yang ketiga, membutuhkan analisa yang lebih kompleks. Bagaimana sebuah bisnis memperoleh kesempatan pendatapatan baru dari data ini? Kadang-kadang pola pembelian konsumen dapat menawarkan aliran pendapatan baru. Lahan analisis yang kompleks ini adalah aspek yang paling sulit dari mesin CRM, tetapi hal ini dapat mengungkapkan data yang penting. Sebagai contoh, sebuah retailer menemukan bahwa jika harga sekaleng bola tenis seharga $ 25, penjualan raket tenis (item marjin lebih tinggi) naik. Sebagai tambahan, pengecer hanya dapat menjelajahi merek konsumen seperti dalam pemberian seperangkat produk, tetapi mereka dapat mengkorelasikan bahwa informasi pada posisi awal dimana itu disimpan. Dengan mengukur tren terus-menerus, pengecer dapat menentukan imbas dari posisi awal pada kebiasaan pembelian konsumen. Dengan menggunakan informasi ini, mereka dapat membuat kesepakatan yang lebih baik dengan pemasok oleh ruang awal pemasaran ”premium”.
Untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan pengaturan distribusi yang efektif, banyak bisnis mengikat sistem distribusi mereka kedalam pelayanan cuaca nasional karena kejadian cuaca yang utama dapat mempengaruhi operasi.
Contohnya banyak, tetapi intinya adalah bahwa dengan mengenal konsumen anda saat ini, adalah sangat penting. Tidak ada hal yang disebut ”ekonomi baru” yang dapat merubahnya. Kita mempunyai peralatan yang kompleks untuk membantu kita melakukan ini; mereka mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk membantu kita untuk meningkatkan hubungan dengan konsumen yang lebih dekat, memperoleh kesempatan pendapatan baru, dan sasaran pemasaran berinsiasi untuk imbas yang maksimum.
Kita juga harus menyadari bahwa konsumen ini mempunyai banyak cara untuk berhubungan langsung dengan organisasi saat ini – diantaranya adalah website, sales representatives, kasir, dan call centres. Menggunakan sebuah emtode (seperti CRM) untuk mendapatkan pandangan mengenai konsumen secara makro tidak berharga dalam lingkungan komunikasi yang terbagi-bagi. Tetapi, seperti sistem ERP, sistem CRM hanya akan efektif jika organsasi mensosialisasikan tujuan proyek dan benar-benar menggunakan peralatannya. Hal ini adalah tantangan untuk implementasi CRM terbesar saat ini. Itu bukan software; itu adalah menetapkan kegunaan software. Banyak perusahaan masih berjuang akan hal ini. Perubahan pola pikir harus menjadi prioritas utama.
Sistem CRM terus berkembang. Artikel pada majalah CIO edisi Januari 2006 melontarkan pertanyaan, ”apakah CRM mati?” Penulis berpendapat bahwa mungkin satu dari kelemahan terbesar CRM adalah bahwa CRM tidak pernah benar-benar langsung membantu konsumen. Terlebih lagi, solusi terlihat sijual kepada eksekutif sebagai cara untuk menunjukkan ketidakefektifan. Tetapi, apa yang kebanyakan sistem CRM sediakan adalah cara untuk menelusuri konsumen, rute dan fasilitas komunikasi kedalam, dan laporan mengenai perkembangan beragam pemasaran, penjualan, atau aktivitas pendukung.
Tetapi apa yang semua solusi ini secara umum tidak ditujukan adalah kebutuhan untuk menolong organisasi dalam menyelesaikan masalah konsumen, menjawab pertanyaan mereka lebih cepat atau menolong konsumen menyelesaikan masalah mereka. Sebagai hasilnya, industri sedang mencari perubahan yang lamban tetapi tetap dalam fokus dan investasi dari otomatisasi fungsi utama kantor internal terdepan menjadi proses pelurusan tepi seperti pendukung konsumen secara online, pengembalian produk, atau manajemen akuntansi.
Generasi berikutnya dari CRM adalah mecoba untuk mengintegrasikan organisasi yang mempunyai inisatif mengenai ERP yang lebih efektif untuk melihat bagaimana pola pembelian konsumen mempengaruhi pemanufakturan, sumber daya manusia, keuangan, dan renana jangka panjang. Pada waktu yang sama, ada peminatan yang diperbaharui yang muncul dalam beberapa area seperti manajemen pengetahuan, kecerdasan bisnis, dan apa yang beberapa orang sebut service resolution management (SRM). Seperti dijelaskan oleh para pemimpin dalam sektor ini seperti Knova Software, SRM bertujuan untuk memperbaiki akses ke pengetahuan perusahaan dengan memecah tempat peluncuran, menyederhanakan penulisan dan penangkapan konten baru, dan menyediakan jawaban yang lebih konsisten meliputi semua saluran penjualan dan pelayanan.
Dalam lingungan ini, gudang data adalah kuncinya; mengumpulkan, meyimpan, dan menganalisa informasi secara efektif adalah penting untuk keberhasilan sebuah organisasi dalam hal menciptakan kembali bahwa pasar yang lama dimana pembeli dan penjual bertemu, dapat melihat dari mata ke mata, dan berhubungan.


Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management/SCM)
          Manajemen rantai pasok (SCM) membantu bisnis untuk memahami aktifitas yang menyediakan material tingkat komponen untuk produk jadi mereka secara efektif. Sebagai contoh, pada sektor retail, penjual utama adalah kuncinya, dan dalam industri otomotif, hubungan sebgaian pemasok dapat mempengaruhi kemampuan pemanufaktur untuk membangun sebuah mobil dengan tepat waktu. Dengan berfokus pada SCM, perusahaan dapat banyak memperbaiki efesiensi operasionalnya. SCM berusaha meraih pengendalian biaya bisnis dengan mengungkapkan kesulitan dalam hubungan kunci mereka (contoh, dengan pemasok internal dan perusahaan pembuat eksternal).
            Isu yang mendasar adalah perlunya pemahaman mengenai permintaan konsumen dan menggabungkannya dengan sisi bisnis pemasok. Dengan melakukan ini, organisasi dapat mengurangi atau bahkan mencegah terlalu banyaknya produksi dan/atau kekuarangan produk yang menambah biaya.
          Software SCM mampu meraih hasil ini dalam cara yang beragam dan implementasi yang beraga,. Dasarnya, SCM berhubungan dengan pemaosk ke database yang menunjukkan peramalan, persediaan aktual, pengiriman, atau kerangka waktu logistik dalam organisasi pelanggan. Sebagai contoh, pemasok merubah jadwal pengiriman untuk meyakinkan bahwa konsumennya mempunyai pesediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pemasok dapat men-­download peramalan kedalam sistem manufakturnya sendiri untuk otomasi proses internal mereka juga.
          Beberapa industri dikategorikan dalam SCM menjadi dua komponen dasar – perencanaan rantai pasok (supply chain planning/SCP) dan pelaksanaan rantai pasok (supply chain execution/SCE). SCP adalah software yang menghasilkan jumlah produksi, persediaan, dll berdasarkan input mengenai penjualan dan peramalan konsumen. SCE adalah proses yang terotomasi yang utamanya berhubungan dengan perutean informasi-informasi kepada sistem yang sesuai, departemen, dan perusahaan pembuat. Kita juga dapat berhubungan dengan sistem SCM ke sistem ERP untuk mengirimkan invoice (surat penagihan) secara terintegrasi. Variasinya tidak terbatas, itu semua kembali pada interface gudang data. Data tersebut, digali dengan efektif, dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan untuk melancarkan organisasi.

Penyedia Jasa dan ERP, CRM, dab SCM
          Selama bertahun-tahun, penyedia jasa telah berjuang untuk berkomunikasi dengan organisasi yang tingkatannya lebih tinggi. Mereka berjuang untuk menghubungkan inisiatif mengenai Lapisan Aplikasi pada prosuk mereka yang biasanya berada pada lapisan 1 – 3 dari referensi model OSI. Enam ide untuk membuat hubungan, dapat dilihat dibawah ini.
1.    Belajarlah bagaimana untuk berkomunikasi secara berbeda. Anda tidak harus menjadi ahli dalam seperangkat aplikasi ini untuk memahami kepentingan mereka secara keseluruhan paa organisasi. Ide untuk mengintegrasikan beragam departemen alam perusahaan, mendekatkan diri kepada konsumen, dan meluruskan rantai pasok, semuanya adalah konsep yang sangat tidak jelas. Pemahaman yang tidak menyeluruh mengenai bagaimana aplikasi ini menunjukkan giginya pada konsep ini adalah penting jika anda telah berkomunikasi dengan tingkat yang lebih tinggi. Bacalah studi kasus, artikel, dan contoh-contoh. Jika anda bekerja dalam jabatan tertentu, dapatkan pemahaman mengenai industri tersebut. Belajarlah memahami konsumen dalam pandangan konsumen itu sendiri.
2.    Ingat bahwa konektivitas adalah penting untuk aplikasi ini menjadi efektif. Konsep pergudangan data dan penggalian data dibutuhkan untuk konektivitas pada keseluruhan level baru. Dimana data akan disimpan? Dimana titik pengumpulan? Harukah kita naikkan poin pengumpulan tersebut melebihi rencana yang ada? Kapan sistem harus di-update? Sekumpulan? Atau mendekati waktu yang sebenarnya? Atau waktu yang sebenarnya? Bagaimana mngumpulkannya atau didistribusikan ke luar organisasi? Seberapa mudah dan efektif secara biaya yang konsumen anda dan pemasok dapat mengkoneksi aplikasi ini? Apakah infrastuktur ekstranet adalah khusus, atau menggunakan internet umum? Dimana pemasok dan partner dilokasikan? Bagaimana masa depan aktifitas M&A mempengaruhi rencana yang ada? Sudahkah organisasi melakukan studi pendahuluan untuk melihat lalu lintas tambahan yang akan berpengaruh terhadap jaringan yang ada? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan contoh yang dapat digunakan disekitar penyebaran aplikasi ini. Tanya jawab anda tidak akan sampai pada hal ini jika anda tidak mengerti secara keseluruhan tujuan organisasi pada area ini.
3.    Belajarlah mengenai nilai konektivitas internet lebih dari website publik dan email. Sering kali, jaringan khusus yang terpisah diatur untuk reailitas, keamanan, dan profil performansi yang mereka bawa ke dalam seperangkat aplikasi strategi ini. Dengan memberikan banyak sistem ini yang dikembangkan dengan web interface, bagimana melakukan transportasi pada produk ini seperti VPN yang melakukannya kedalam campuran? Akankah mereka diakses melalu website yang aman yang mengutilisasikan SSL? Apa parameter performansi yang harus diperhatikan dari dalam arsitektur server? Apakah organisasi mempunyai strategi internet, dan dapatkah aplikasi ini memainkan semuanya? Dapatlah VPN meredakan kebutuhan konektivitas yang dapat ditembus dan juga menjangkau kebutuhan akan privasi dan keamanan yang dibutuhkan oleh informasi dalam aplikasi ini?
4.    Kenalilah bahwa kesempatan yang baru berhubungan dengan yang baru, jaringan ketiga–jaringan penyimpanan–akan menjadi tempat dimana uang akan dikeluarkan pada tahun 2006. Semua data ini harus disimpan di suatu tempat. Di masa lalu, pusat data adalah domain dari konsumen. Bencana alam pada tahun 2005 (Terutama Tsunami di Indonesia dan Badai Katrina) bersamaan dengan peningkatan yang terus-menerus dalam data yang disetujui bersama menghasilkan yang baru, perhatian yang mendalam pada semua data ini disimpan dan diatur.
5.    Pahami aturan permainan. Seacra kolektif, perusahaan menghabiskan milyaran dollar pada implementasi ini. Seberapa besar invetasi dilindungi dalam hal bencana? Adakah pelayanan perbaikan bencana alam yang anda dapat tawarkan untuk membantu melindungi inisiatif ini? Ingatlah, kunci dari semuanya ini adalah gudang data yang efektif. Bahwa data mungkin adalah aset tunggal yang paling penting untuk keseluruhan proyek. Pusat pelayanan data internet dan fungsi outsourcing lainnya dapat menambah nilai pelayanan saat perusahaan mempertimbangkan invetasi ini.
6.    Bantulah konsumen anda untuk memfokuskan pada bisnisnya. Pelayanan manajemen yang diperkejakan untuk memonitor kesehatan pendukung jaringan konsumen dapat menjadi solusi dan mejatuhkan TCO. Banyak organisasi akan akan menderita penurunan performansi saat aplikasi ini diimplementasikan karena perubahan dalam fungsi pekerjaan diantara semua yang menggunakan sistem ini. Yakinkanlah bahwa performansi jaringan konsumen bukat faktor yang berkontribusi. Manajemen dan pelayanan pemonitoran dapat berkonstribusi dengan besar untuk meraih sasaran ini.
7.    Lebar posisi jaringan mungkin mempunyi nilai yang sama dengan kedalaman posisi. Beberapa aplikasi ini akan mempunyai pengaruh yang lebih besar pada departemen tertentu dibandingkan dengan departemen lainya. Sementara organisasi IT bertanggung jawab akan setiap detailnya, bagian lain mungkin menyediakan arah strategisnya. Secara langsung, bertemu dengan penjualan dan pemasaran untuk berbicara mengenai insiatif CRM. Bertemu dengan pemanufaktur untuk membicarakan ERP dan SCM. Dan juga beberapa perusahaan mungkin akan mempunyai seluruh departemen untuk berdedikasi pada inisiatif ini, jadi jangan hanya berpikir dalam, tetapi juga luas. Semakin banyak anda tahu mengenai bisnis, semakin anda bersiap untuk melakukan percakapan dengan tingkat yang lebih tinggi.


No comments:

Post a Comment

Kebahagiaan sejati bukanlah pada saat kita berhasil meraih apa yg kita perjuangkan, melainkan bagaimana kesuksesan kita itu memberi arti atau membahagiakan orang lain.