Monday, March 4, 2013

Activity & Class Diagram

                Activity & Class Diagram
Munawar (2005,109), Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku parallel  sedangkan flowchart tidak bisa
Tabel 2.4 Simbol-simbol yang sering dipakai pada activity diagram
Rika & Ricky, Activity diagram (diagram aktivitas) menjelaskan urutan dari sebuah aktivitas, dengan dukungan dari perilaku conditional dan paralel. Inti dari diagram aktivitas adalah activity state, yang disebut juga activity. Sebuah activity adalah sebuah status dari suatu kegiatan yang dilakukan.
         Perilaku conditional digambarkan oleh branch dan merge. Branch memiliki satu masukkan dan beberapa transaksi keluaran. Sedangkan sebuah merge memiliki beberapa masukkan dan satu keluaran. Sebuah merge menandakan akhir dari perilaku conditional yang dimulai dengan sebuah branch
         Perilaku paralel diindikasikan dengan forks dan join. Sebuah fork memiliki satu masukkan dan beberapa transaksi keluaran. Ketika transisi masukan dipicu, semua transaksi keluaran dijalankan secara paralel dengan sebuah join, transisi keluaran akan diambil jika semua keadaan dari transisi masukan telah menyelesaikan kegiatannya. Fork dan join harus sesuai satu sama lainnya. Selain itu, dalam sebuah diagram aktivitas juga terdapat simbol dynamic concurrency. Dynamic concurrency menunjukkan iterasi tanpa mengkonstruksi perulangan. Dynamic concurrency digambarkan dengan karakter ‘*’.
      Untuk menunjukkan siapa pelaku dari sebuah aktivitas digunakan sebuah swimlanes. Dalam penggunaan swimlanes, aktivitas dalam diagram aktivitas harus dipisahkan ke dalam zona-zona vertikal yang dipisahkan oleh garis.
         Shalahuddin & Rosa (2011:134), Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (alira kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disni adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas system bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh system.
        Shalahuddin & Rosa (2011:134), Digram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefenisikan hal-hal berikut:

1.      Rancangan proses bisnis di mana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis system yang didefenisikan
2.      Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem atau user intefasce dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
3.      Rancangan penjualan di mana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefenisikan kasus ujinya.

          Shalahuddin & Rosa (20011:122), Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur system dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yan disebut atribut da metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
      Shalahuddin & Rosa (2011:122), Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memilki jenis-jenis berikut:
1.      Kelas main
      Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan
2.      Kelas yang menangani tampilan sistem
      Kelas yang mendefenisikan dan mengatur tampilan ke pemakai
3.      Kelas yang diambil dari pendefenisian use case
      Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada dimabil dari pendefenisian use case
4.      Kelas yang diambil dari pendefenisian data
                Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang                 diambil maupun akan disimpan ke basis data.
         Shalahuddin & Rosa (2011:122-123), Jenis-jenis kelas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dnegan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan kelas juga dapat ditambahkan kelas utilitas sepeti koneksi ke basis data, membaca file teks, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Dalam mendefinisakan metode yang ada dalam kelas perlu memperhatikan apa yang disebut dengan cohesion dan coupling. Cohesion adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan intruksi di dalam sebuah metode terkait satu sama lain, sedangkan coupling adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan intruksi antara metode yang satu dngan metode yang lain dalam sebuah kelas. Sebagai aturan secara umum maka sebuah metode yang dibuat harus memiliki kadar cohesion yang kuat dan kadar coupling yang lemah.


No comments:

Post a Comment

Kebahagiaan sejati bukanlah pada saat kita berhasil meraih apa yg kita perjuangkan, melainkan bagaimana kesuksesan kita itu memberi arti atau membahagiakan orang lain.