Sunday, June 1, 2014

Pengertian Penelitian Casual Cooperative Research?

1. Apa yang disebut dengan casual-cooperative research ?
Causal – Comparative Research disebut juga dengan penelitian sebab akibat. Penelitiaan ini juga bisa dimasukkan ke dalam eksperimental, karena penelitian causal-comperative juga melalui percobaan-percobaan. Dalam menguji penyebab dampak pada penelitian dapat dilakukan penelitian.Indipendent variable pada penelitian komperatif tidak bisa dimanipulasi dan tidak bisa diberikan perlakuan (treatment). Penelitian komperatif lebih terfokus pada dampak atau efek yang terjadi dengan cara mencari apa yang menjadi penyebab dari dampak tersebut serta melihat perbedaan yang yang terjadi diantara dua grup atau lebih dan berikan penjelasan terhadap perbedaan diantara kedua kelompok/grup.
Contohnya adalah penelitian yang melihat bahwa mahasiswa yang rajin mengikuti kuliah / belajar dan mengerjakan tugas akan mengakibatkan nilai IP yang tinggi.
2. Apa yang disebut dengan correlation research ?
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan diantara dua variable. Korelasi tidak menjamin adanya kausaliti (hubungan sebab akibat), tetapi kausaliti menjamin adanya korelasi.
3. Apa yang disebut dengan survey research ?
Penelitian survey termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dalam penelitian survei diperlukan jumlah populasi yang cukup besar jika penelitinya menginginkan hasil yang mencerminkan kondisi nyata di lapangan. Metode survei ini sangat popular dan banyak digunakan dalam penelitian sosial dan bisnis karena cepat dan mudah untuk dilaksanakan.
4. Apa yang disebut dengan action research ?
Action research merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial dan bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian tindakan adalah cara melakukan masalah pada saat yang bersamaan. Penelitian tindakan ini merupakan metode yang didasarkan pada tindakan masyarakat yang seringkali diselenggarakan pada suatu latar yang luas, seperti di rumah sakit, pabrik, sekolah, dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka
Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi:Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Kelompok 4
Barbara Claudia Seroan [682010070] Nelly Fela Soebalely [682010011] Christy Susanti [682010027]
Ray Veronicha H [682010080]  Feby A Djoko Oes [682010053]

1.     Apa yang disebut dengan causal cooperative research?
Causal Comparative Research disebut juga dengan penelitian sebab akibat  merupakan salah satu ide berpikir ilmiah untuk menyusun suatu riset metodologi. Penelitian kausal bisa dimasukkan dalam penelitian eksperiemn namun bisa juga dimasukkan dalam bentuk lain misalnya dalam bentuk komperatif riset.
 2.     Apa yang disebut dengan correlation research?
Penelitian ini dialakukan untuk melihat hubungan diantara dua variable. Korelasi tidak  menjamin adanya kausaliti (hubungan sebab akibat), tetapi kausaliti menjamin adanya korelasi. Korelasi menghitung derajat keterhitungan antara dua atau lebih variable. Bila kita melakukan korelasi maka kita melakukan forcasting atau peramalan.
 3.     Apa yang disebut dengan survey research?
Penelitian survei termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya penelitian survei  menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Dalam penelitian survei, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik campuran antara wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden. Analisa
yang didapat dari penggunaan pendekatan survey ini bersifat deskriptif dan explanatory. Data yang diperoleh diharapkan diisi dengan sebenar-benarnya oleh responden agar dapat dideskripsikan bagaimana keadaan yang sebenarnya di lapangan.
 4.     Apa yang disebut dengan action research?
Action research merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial. Penelitian tindakan (action research) adalah penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian tindakan adalah cara melakukan masalah pada saat yang bersamaan. Penelitian tindakan ini merupakan metode yang didasarkan pada tindakan masyarakat yang seringkali diselenggarakan pada suatu latar yang luas, seperti di rumah sakit, pabrik, sekolah, dan lain sebagainya.
Referensi:
Zainal, Hasibuan. Metode Penelitian Pada Bidang IKOM & TI. 2007
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Amos Styven Sunbanu  [682006710] Krisaldi Pampei [672010170] Aleksandro S. Mone [672010266]
Jodha Dwi Wira Buji [672010281] Yohanes Anggoro [672009013]

1. Causal – Comperative Research
Causal – Comparative Research disebut juga dengan penelitian sebab akibat dari perbandingan suatu variabel (objek penelitian) yang merupakan salah satu ide berpikir ilmiah untuk menyusun suatu riset metodologi. Penelitian kausal bisa dimasukkan dalam penelitian eksperiem namun bisa juga dimasukkan dalam bentuk lain misalnya dalam bentuk komperatif riset. Indipendent variable pada penelitian komperatif tidak bisa dimanipulasi dan tidak bisa diberikan perlakuan (treatment). Penelitian komperatif lebih terfokus pada dampak atau efekl yang terjadi dengan cara mencari apa yang menjadi penyebab dari dampak tersebut serta melihat perbedaan yang yang terjadi diantara dua grup atau lebih dan berikan penjelasan terhadap perbedaan diantara kedua kelompok/grup.
Menurut Kerlinger sebagaimana dikutip Emzir, menyatakan bahwa penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Sementara itu, menurut Gay yang juga dikutif Emzir, mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
2. Correlational Research
  • Pengukuran dua variabel
    • Metode penelitian dan rata-rata grade point
    • Determine degree of relationship between them
      • Koefisien korelasi ( misl r = 0.50)
      • Deskripsi dan prediksi dari setiap hubungan
      • Unlike experiment, tidak ada varibel yang dikontrol
Penelitian korelasi (correlational research) adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003). Korelasi tidak menjamin adanya kausaliti (hubungan sebab akibat), tetapi kausaliti menjamin adanya korelasi. Penelitian ini sifatnya expose-facto yaitu mengungkapkan fakta yang sudah terjadi di mana penyebabnya tidak bisa diinterfensi. Adanya hubungan dan tingkat variabel sangat penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.  Tujuan dari penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi  pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Suryabratha, 2003).
Penelitian korelasi memiliki tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut, diantaranya adalah (Sukardi, 2003):
  1. Penelitian korelasi akan memberikan hasil yang tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
  2. Penelitian korelasi memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
  3. Penelitian korelasi memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
Kelemahan-kelemahan dari penelitian korelasional yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah a) hasilnya hanya mengidentifikasikan apakah suatu variabel tersebut sejalan, dengan tanpa melakukan manipulasi serta tidak dapat membangun hubungan yang bersifat kausal (sebab akibat), b) penelitian korelasi kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas, c) pola saling hubungan tersebut sering tidak menentu.
Penelitian korelasi pada intinya adalah mengetahui ada dan besarnya hubungan antar dua atau lebih variabel bebas.  Kontrol terhadap variabel tidak dilakukan dalam penelitian ini, dan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3. Survey Research
Penelitian survei termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dalam penelitian survei diperlukan jumlah populasi yang cukup besar jika penelitinya menginginkan hasil yang mencerminkan kondisi nyata di lapangan. Metode survei ini sangat popular dan banyak digunakan dalam penelitian sosial dan bisnis karena cepat dan  mudah untuk dilaksanakan.
Salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian adalah kuesioner. Kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan berstruktur yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Kuesioner ini nantinya akan disebarkan kepada responden atau objek yang menjadi pusat penelitian.
Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud
1.      penjajangan (eksploratif),
san (
2.      deskriptif, 3.      penjel
aexplanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa;
4.      evaluasi,
au meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, 6.      penelitian
5.      prediksi a t operasional, dan
indikator-indikator sosial
7.      pengembanga n
Kekuatan survei terletak pada data yang diambil langsung dari objek yang diteliti dengan mengajukan pertanyaanya secara berstruktur. Kelemahan survei terletak pada apa yang dijawab oleh responden belum tentu sesuai dengan isi hati mungkin saja jawaban yang diberikan hanya berupa refleksi sesaat dan bukan berdasarkan apa yang dirasakan. Namun walaupun begitu, bukan berarti riset yang dilakukan telah gagal, karena riset yang dilakukan mengkonfirm apa yang kita hipotesiskan. Riset atau penelitian dikatakan gagal apabila tidak mengikuti kaedah-kaedah ilmiah yang telah ditetapkan.
Pemilihan Sampel
Research sampling atau study sampling berguna untuk mencari dan meneliti sebagian kecil dari obyek, situasi atau periswa. Sebagian individu yang diselidiki dalam penelitian tersebut disebut sampel atau contoh, sedangkan semua individu yang diperoleh dari sampling tersebut disebut dengan populasi.
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Anggota Populasi disebut elemen populasi. Penentuan populasi berbeda dengan unit analisis. Unit analisis bisa pada tingkat individual, kelompok atau organisasi. Jika unit analisis adalah individual, maka populasi data akan menentukan siapa dan berapa individu yang akan diteliti.
Terdapat satu hal penting yang harus diperhatikan adalah keadaan homogenitas populasi. Jika keadaan populasi homogen maka jumlah sampel tidak menjadi suatu permasalahan.akan tetapi jika keadaan populasi hetrogen, maka peneliti harus menyelidiki katagori-katagori hetrogenitas dan seberapa besar populasi dalam setiap katagori yang ada.
Penelitian dapat melakukan penelitian terhadap semua elemen populasi (penelitian sensus), namun juga dapat meneliti sebagian dari elemen populasi (penelitian sampel). Alasan dilakukannya penelitian sampel:
  • Jumlah elemen populasi relatif banyak.
  • Kualitas data penelitian sample sering lebih baik daripada penelitian sensus.
  • Proses penelitian dengan menggunakan sampel relatif lebih cepat daripada sensus.
  • Penelitian sampel dapat menghindari penelitian yang bersifat merusak.
Teknik-teknik Sampling
  1. Tenik random sampling (probability sampling) atau pengambilan sampling secara acak adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
  2. Teknik non random sampling (non probability sampling) adalah cara pengambilan sampel dimana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Penggunaan teknik non probability sampling ini terkadang digunakan dengan mempertimbangkan faktor­faktor tertentu.
Hubungan antara sample dengan populasi adalah analisis data sampel menghasilkan statistik sampel yang digunakan untuk mengestimasi para meter populasinya. Selain itu, parameter adalah ukuran depskripsi numeris yang dihitung dari pengukuran populasi. Statistik sampel digunakan untuk membuat inferensi mengenai parameter populasinya.
Prosedur pemilihan Sampel:
  1. Mengidentifikasi populasi target
  2. Memilih kerangka pemilihan sample
  3. Menentukan metode pemilihan sampel.
  4. Merencanakan prosedur penentuan unit sampel.
  5. Menentukan unit sample
Formula Pengukuran sample :
n= Z2 σ2 / e 2
Dimana:
n = Sample size
Z = indicates confidence level (95% = 1.96)
σ = standard deviation of variable in population
e = sampling error
Kerangka sampel adalah daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Unit sampel adalah suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel dapat dilakukan satu tahap atau beberapa tahap. Elemen – elemen dalam unit sampel pada prosedur pemilihan sampel satu tahap adalah sama dengan elemen-elemn dalam kerangka sampel.
Rancangan evaluasi yang bersifat teknis mengkhususkan unit atau unit analisis yang akan dijadikan kajian. Keputusan tentang sampel baik ukuran sampel dan strategi pengambilan sampel tergantung pada keputusan pokok tentang ketepatan unit analisis untuk kajian yang bisa berupa perorangan, partisipan program, klien dan sebagainya yang merupakan unit analisis.
Terdapat dua macam cara teknik pengambilan sampel, yaitu:
  1. Metode pemilihan sampel probabilitas, yaitu metode pemilihan sampel secara acak. Setiap elemen populasi mempuyai probabilitas yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel dengan metode ini bisa dilakukan dari cara yang paling sederhana hingga yang kompleksitasnya tinggi.
Yang termasuk dalam pemilihan sampel ini adalah:
  1. Simple random sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan angka random atau acak. Pengambilan sampel ini sering digunakan oleh penelitian apabila populasi yang diambil dari sampel merupakan populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri. Atau bisa juga dengan menggunakan tabel random.
  2. Sytematic sampling yaitu pengambilan sampel secara sistematis.
  3. Stratified sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara bertingkat dan biasanya digunakan oleh peneliti apabila di dalam populasi terdapat strata atau tingkatan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
  4. Cluster Sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih kelompok tertentu secara acak dan biasanya digunakan oleh peneliti apabila di dalam populasi terdapat kelompok yang mempunyai ciri tersendiri.
  1. Metode pemilihan sampel non-probabilitas adalah pengambilan sampel secara tidak acak atau sampel diambil tanpa melalui proses seleksi. Elemen-elemen populasinya tidak mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
Yang termasuk dalam pemilihan sampel ini adalah:
  1. Convience sampling yaitu pemilihan unit-unit analisa sesuai dengan penelitian
  2. Purposive sampling biasanya digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya.
  3. c.       Quota sampling
  4. Snowball sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu.
Ukuran sampel sangat tergantung dari variasi populasinya. Semakin besar dispersi atau variasi populasi maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan agar estimasi terhadap parameter dapat dilakukan dengan akurat dan memenuhi presisi. Ukuran sampel juga dipengaruhi oleh keyakinan peneliti dalam melakukan estimasi.
4. Action Research
Action research merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial. Empowering ada peneliti yang terjun langsung ke daerah penelitian karena tidak bisa disurvei. Dengan memahami dan mencatat pola-pola yang ada. Secara metodologis tidak kuat. Ada bentuk riset lain mungkin secara metodologi tidak kuat tapi ada knowladge yang bisa digali dari situ.
Penelitian tindakan (action research) adalah penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian tindakan adalah cara melakukan masalah pada saat yang bersamaan. Penelitian tindakan ini merupakan metode yang didasarkan pada tindakan masyarakat yang seringkali diselenggarakan pada suatu latar yang luas, seperti di rumah sakit, pabrik, sekolah, dan lain sebagainya.
Daftar pustaka
  1. Hasibuan, Zainal, A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik dan Aplikasi, Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.


No comments:

Post a Comment

Kebahagiaan sejati bukanlah pada saat kita berhasil meraih apa yg kita perjuangkan, melainkan bagaimana kesuksesan kita itu memberi arti atau membahagiakan orang lain.