Kualitas didefinisikan dalam banyak cara.
Menurut James Martin, konsultan komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak
sebagai tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi kebutuhan
pemakai. Definisi kualitas yang
paling sederhana adalah, “kesesuaian
dengan spesifikasi pelanggan”, bukan sejumlah kriteria yang
ditetapkan perusahaan.
1. Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa
Dimensi Kualitas Produk
Kinerja, seberapa baik suatu produk melakukan apa yang memang harus dilakukannya.
Features, pernik-pernik yang melengkapi atau meningkatkan fungsi
dasar produk.
Keandalan, berkaitan dengan kemampuan produk untuk bertahan selama penggunaan yang biasa.
Kesesuaian, seberapa baik produk tersebut sesuai dengan standar.
Daya tahan (durability),
ukuran umur produk,
dan
teknologi modern memungkinkan hal ini.
Kemudahan perbaikan, produk yang
digunakan
untuk
jangka waktu tertentu, sering harus diperbaiki.
Keindahan, kualitas produk tidak saja tergantung dari kemampuan fungsional, tetapi juga keindahan.
Persepsi
terhadap
kualitas, dimensi ini tidak didasarkan
pada produk itu sendiri, tetapi pada citra atau reputasinya.
Dimensi-dimensi Kualitas Jasa
Berwujud, dapat dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan –
fasilitas, pegawai, perlengkapan, dan peralatan.
Keandalan, sama seperti produk, jasa juga harus andal.
Responsif, pelanggan tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
Kepastian, pelanggan mengharapkan personil
jasa sopan dan terpelajar.
Empaty, personil jasa
harus
menunjukkan perhatian
yang tulus pada para pelanggan dan kebutuhan mereka.
2. Dasar-dasar Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas yang
diinginkan pada proses, produk, dan jasanya dengan mengikuti praktek-praktek manajemen fundamental.
Beberapa Konsep Manajemen Kualitas
Empat belas pokok Deming :
W. Edwards Deming, Profesor Statistik dari New York University
yang pada tahun 1940-an pergi ke
Jepang untuk membantu membangkitkan
kembali kemampuan industrinya setelah Perang Dunia II. Empat belas pokok Deming, adalah :
1) Menetapkan tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus.
2)
Ambil filosofi baru, kita
tidak
dapat menerima kekurangan
dan kesalahan lama.
3) Hentikan ketergantungan pada inspeksi masal, persyaratkan bukti
statistik bahwa kualitas sudah terpasang.
4)
Hentikan praktek memberikan bisnis berdasarkan harga.
5)
Gunakan
metode statistik untuk
menentukan titik-titik permasalahan.
6) Lembagakan metode-metode modern dalam latihan kerja.
7)
Perbaikan pengawasan – lakukan apa yang tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan kuantitas yang dipersyaratkan.
8)
Usir rasa takut,
sehingga orang-orang merasa aman
untuk
mengungkapkan permasalahan dan meminta informasi.
9) Hilangkan halangan antar departemen serta halangan
dengan
pemasok dan
pelanggan sehingga
ada komunikasi terbuka yang efektif.
10) Hapuskan poster-poster dan slogan-slogan, karena tidak membantu
memecahkan masalah.
Kerjakan
dan tunjukkan kepada
orang- orang bagaimana caranya.
11) Hilangkan standar kerja berdasarkan kuota jumlah, karena mengabaikan kualitas dan membatasi produksi.
12) Singkirkan halangan antar pekerja dan hak mereka untuk bangga
dalam pekerjaan mereka.
13) Lembagakan berbagai program pelatihan kembali untuk mengejar perubahan dan perkembangan baru.
14) Ciptakan
struktur manajemen puncak
yang akan
menekankan pokok-pokok ini setiap hari.
Trilogi Kualitas Juran
Menurut Juran,
kualitas
dapat disarikan menjadi
3 proses dasar: perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan
perbaikan kualitas. Proses-proses ini disebut “trilogi kualitas”.
Total Quality Control Feigenbaum
Menurut Feigenbaum, kualitas bukan tanggung jawab
bagian manufaktur saja, tetapi tanggung jawab seluruh perusahaan, yang dikenal dengan “total quality control – TQC”.
Proses Kualitas Dasar dari Juran
Perencanaan strategis :
Mengidentifikasi pelanggan, baik eksternal maupun internal. Menentukan kebutuhan pelanggan.
Mengembangkan feature produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menetapkan tujuan kualitas yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan juga pemasok, dan melakukannya pada biaya gabungan yang minimum.
Mengembangkan suatu
proses
yang
dapat menghasilkan
feature produk yang diinginkan.
Menguji kemampuan proses – menguji bahwa proses tersebut dapat mencapai tujuan kualitas dalam kondisi operasi.
Pengendalian :
Memilih subyek pengendalian – apa yang harus dikendalikan.
Memilih unit pengukuran.
Menetapkan pengukuran.
Menetapkan standar kinerja.
Mengukur kinerja aktual.
Menginterpretasikan perbedaan (aktual versus standar). Mengambil tindakan atas perbedaan tersebut.
Perbaikan :
Membuktikan perlunya perbaikan.
Mengidentifikasi proyek-proyek perbaikan yang spesifik. Mengorganisasikan untuk mengarahkan proyek tersebut.
Mengorganisasikan diagnosis – untuk mencari penyebabnya. Mendiagnosis untuk menemukan penyebabnya.
Memberikan penyelesaiannya.
Membuktikan
bahwa
penyelesaian
tersebut
efektif
dalam kondisi operasi.
Menyediakan pengendalian untuk menjaga hasilnya.
3. Total Quality Management (TQM)
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian saat ini adalah “Total Quality
Management” (TQM), manajemen keseluruhan perusahaan sehingga
perusahaan
unggul
dalam semua dimensi
produk dan jasa
yang penting bagi pelanggan.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah : Kualitas didefinisikan oleh pelanggan.
Kualitas dicapai oleh manajemen.
Kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan.
Elemen-elemen Total Quality Management :
|
Total Quality
Management
|
|
|||||||
|
|
||||||||
|
|
|
|
||||||
Filosofi TQM
|
|
Peralatan Grafik
|
|
Peralatan Statistik
|
|||||
Standar kualitas ditentukan pelanggan. Hubungan pelanggan- pemasok.
Orientasi pencegahan. Kualitas pada
sumber- daya.
Perbaikan terus menerus.
|
Bagan arus proses. Check sheet. Analisis Pareto & Histogram.
Diagram sebab akibat
(fishbone). Run Chart. Schatter diagram.
Bagan pengendalian.
|
Rencana sampling. Kemampuan proses. Metode Taguchi.
|
|||||||
4. Kualitas dan Keunggulan Kompetitif
Kerugian kualitas yang buruk :
Kehilangan bisnis karena pelanggan pindah ke yang lain.
Tuntutan hukum, karena kualitas buruk pelanggan bisa menuntut secara hukum.
Kehilangan produktivitas. Biaya-biaya :
- Biaya kegagalan (failure cost)
biaya yang terjadi karena kualitas
buruk.
- Biaya penilaian (appraisal cost), biaya pemeriksaan kualitas di pabrik.
- Biaya pencegahan (prevention cost).
Keuntungan kualitas yang baik :
Kualitas baik bisa meningkatkan
penjualan dan biaya yang rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.
Dapat digambarkan dalam model berikut :
Keterangan :
1)
Pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan-pelanggan
dengan kebutuhan produk dan jasa tertentu.
2) Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut, dan
mendefinisikannya dalam hal kualitas.
3)
Pelanggan menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
4)
Karena dianggap berkualitas, pelanggan bersedia membayar yang lebih tinggi daripada harga pesaing.
5)
Karena dianggap
lebih berkualitas
dan
harganya
lebih
tinggi, produk tersebut dianggap mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi.
6) Nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa
pasar.
7)
Berkat
program
kualitasnya, perusahaan
dapat mengikuti spesifikasi pelanggan yang lebih baik daripada pesaingnya.
8)
Efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.
9)
Penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya yang lebih murah daripada pesaing.
10) Gabungan dari keunggulan relatif di bidang harga, pangsa pasar, dan biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan.
5. Dukungan dari Subsistem CBIS
Dukungan dari Subsistem SIM Fungsional
Sistem Informasi Pemasaran :
Dua dari
subsistem ini
menyediakan informasi mengenai elemen-
elemen lingkungan yang terlibat dalam strategi kualitas, yaitu :
- Subsistem penelitian pemasaran,
keinginan dan kebutuhan
pelanggan.
- Subsistem intelijen pemasaran, informasi pesaing.
Sistem Informasi Manufaktur :
Sistem ini juga ada dua subsistem input untuk pengendalian kualitas:
- Subsistem intelijen manufaktur, informasi mengenai pemasok.
- Subsistem rekayasa industrial, meneliti proses perusahaan untuk menetapkan standar yang harus dicapai para pekerja produksi.
Adapun contoh dukungan CBIS pada kualitas produk dan
jasa adalah: pelacakan paket (di AS dengan terminal genggam disebut SUPER TRACKER), perakitan mobil (line
balancing), rancangan penjara (untuk
peningkatan kualitas penjara).
Menetapkan Program TQM di Perusahaan
Pendekatan Top-Down untuk TQM
yaitu
dimulai dari
CEO dan akhirnya melibatkan semua pihak di
perusahaan. Adapun prosesnya adalah :
Menurut Joseph Juran, pendekatan yang
lazim adalah menetapkan dewan perencanaan kualitas
( quality
planning
council) yang memformulasikan dan mengkoordinasikan aktivitas kualitas seluruh perusahaan.
Tanggung jawab dewan tersebut adalah : Menetapkan kebijakan kualitas perusahaan.
Menetapkan tujuan kualitas
perusahaan,
dan
mengkaji
tujuan-
tujuan area fungsional.
Menetapkan strategi kualitas perusahaan dan mengkaji strategi-
strategi area fungsional.
Mengkaji
kinerja kualitas dibandingkan dengan tujuan dan strategi.
Merevisi
sistem pemberian peringkat
manajerial
dalam memasukkan kinerja yang mengarah ke tujuan kualitas.
Mencapai Manajemen Kualitas dalam Jasa Informasi
Dalam
jasa
informasi, manajemen
kualitas
dicapai mengikuti proses berikut :
Salah satu
contoh dimensi kualitas produk
IS di Goodyear adalah:
akurasi, output
yang terpercaya, kemudahan bagi
pemakai (user
friendliness), bekerja sesuai spesifikasi, waktu respon yang cepat, revolusi, memuaskan semua kebutuhan, tidak ada downtime, pengiriman tepat waktu, penggantian yang mudah.
Kebutuhan kemampuan dasar bagi pelamar kerja IS : Memperhatikan efektivitas.
Berinisiatif.
Antusias pada pekerjaan. Percaya diri.
Memperhatikan dampak dari suatu tindakan.
Kecakapan membina hubungan antar pribadi. Pemikiran konseptual.
Pemikiran analitis.
Komunikasi efektif. Fleksibilitas.
No comments:
Post a Comment