Supply Chain
Cycle Supply Chain Management
Dalam suatu proses procurement, tahap pertama adalah Demand
determination yaitu menentukan kondisi/permintaan barang yang akan
datang dan melakukan perencanaan pembelian yang sesuai kebutuhan dalam
arti tidak berlebihan maupun kekurangan. Dengan metode peramalan dalam
menentukan permintaan barang yang akan datang memerlukan suatu penerapan
metode peramalan dalam menganalisis data penjualan dan meramalkan
permintaan barang yang akan datang, dimana hal ini dapat dilakukan
dengan menerapkan metode peramalan single moving averages dan double
moving averages. Metode peramalan single moving averages dapat digunakan
untuk meramal permintaan barang yang stabil (tidak melonjak) dalam
menentukan jumlah permintaan barang yang akan datang. Metode peramalan
double moving averages lebih cocok digunakan untuk menganalisis volume
penjualan yang akan dating yang berfluktuasi secara acak untuk
menentukan jumlah permintaan barang yang akan datang.
Tahap kedua adalah source determination, pemilihan sumber pembelian
dapat berupa sumber dalam negeri/luar negeri, membeli atau menyewa,
dengan cara tender atau tidak dan sebagainya. Pemilihan sumber juga
menyangkut pemilihan antara membeli langsung ke pabrik, atau melalui
wholesaler, agent atau supplier biasa. Pemilihan sumber mencakup
dislokasi barang dari satu gudang ke gudang lain, dan tidak selalu harus
membeli. Pemilihan sumber sangat penting, karena dapat menentukan
apakah harganya cukup wajar, waktu penyerahan dapat dipercaya dan
mutunya terjamin. Dalam proses ini juga perlu dipertimbangkan apakah
tugas pembelian dilaksanakan dalam organisasi sendiri atau diserahkan
pada organisasi luar (outsourcing) atau purchasing agent.
Tahap ketiga adalah supplier selection, dalam pemilihan supplier
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kualitas dari bahan yang
dipesan, hal ini dapat diketahui dari Certificate of Analysis (CoA).
Kontinuitas atau kesanggupan supplier dalam menyuplai barang yang
berkualitas secara terus-menerus. Delivery time atau ketepatan waktu
pengiriman sesuai dengan waktu pengiriman yang telah ditentukan. Serta
layanan purna jual dan kemudahan dalam pembayaran.
Tahap keempat adalah Purchase Order Processing, biasanya dilakukan
dalam bentuk mengeluarkan Purchase Order atau pembuatan kontrak
pembelian. Dalam PO atau Kontrak semua persyaratan dan ketentuan yang
dianggap perlu harus dicantumkan secara lengkap dan jelas untuk
menghindari timbulnya perselisihan di kemudian hari. Dalam proses ini,
perlu dikembangkan strategi pembelian yang paling menguntungkan
perusahaan misalnya dalam bentuk pembelian secara khusus, yang berbeda
dengan bentuk pembelian secara biasa, seperti: Blanket Orders, Stockless
Purchasing, Contract Purchasing, Staggered Delivery Purchasing, Just In
Time Purchasing, Strategic Partnering.
Tahap kelima adalah Order Monitoring, Purchase Order yang sudah
dikeluarkan perlu ditindak lanjuti dengan cermat, agar rekanan penjual
betul-betul memenuhi kewajibannya, khususnya dalam ketepatan waktu
pengiriman barang. Yang bertanggung jawab melaksanakan proses atau tugas
ini adalah yang mengeluarkan Purchase Order ataupun dapat juga seksi
lain yang ditunjuk. Rekanan yang mengetahui bahwa selalu ada tindak
lajut mengenai Purchase Order, biasanya akan lebih berhati-hati dan
serius dalam melaksanakan kewajiban dan janjinya. Dalam proses tindak
lanjut ini, termasuk proses pengapalan dan penerimaan barang di tempat
yang sudah ditentukan.
Tahap keenam adalah Good Receipt, bila barang yang dipesan datang,
bagian penerimaan barang akan menerima barang, mengecek kuantitas dan
kualitas barang, kemudian menerbitkan laporan penerimaan barang.
Tahap ketujuh adalah Invoice Verification, verifikasi faktur
dilakukan oleh bagian pembelian dan bagian gudang, dimana dokumen
penerimaan barang akan dicocokkan dengan pesanan pembelian. Apabila ada
barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau rusak, maka maka bagian
pembelian akan melaporkan hasil pengecekannya kepada manajer dan manajer
akan segera mengembalikan barang dagangan tersebut kepada supllier.
Tahap kedelapan adalah Payment Processing, setelah pencatatan
penerimaan barang dan verifikasi invoice sudah selesai dilakukan oleh
bagian pembelian dan gudang, hasil dari pencatatan ini akan diserahkan
ke bagian keuangan dan kemudian dilakukan pembayaran sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment