Perlukah Knowledge Management Dalam UKM?
Secara umum, lemahnya daya saing
merupakan faktor utama yang menyebabkan usaha kecil menengah (UKM) kita
kurang berkembang di pasar global. Bila kita telaah lebih jauh,
ternyata permasalahannya ada pada kurangnya pengetahuan (knowledge)
yang dimiliki dari para pengusaha tersebut. Wajar saja, karena memang
mayoritas pendidikan pengusaha kecil menengah di Indonesia masih
rendah.
Padahal seperti telah diketahui,
pengetahuan memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan
perusahaan. Semakin unggul pengetahuan suatu perusahaan dan sumber daya
manusianya (SDM) maka akan semakin tinggi daya saing perusahaan di
pasar global.
Contohnya adalah kesuksesan Microsoft
dalam menjadi salah satu perusahan Information Technology (IT) terbesar
di dunia. Sangat terbukti, bahwa Microsoft berhasil karena kekuatan
pengetahuan yang dimiliki oleh pendiri dan pegawai-pegawainya. Lihat
saja, harga saham Microsoft yang dihargai tinggi oleh masyarakat bukan
dihitung berdasarkan aset yg dimiliki microsoft, namun lebih karena
Microsoft memiliki pegawai dengan pengetahuan yang di atas rata-rata
perusahaan lain.
Namun, pertanyaannya sekarang adalah
bagaimana cara yang efektif dan efesien dalam meningkatkan pengetahuan
di sebuah perusahaan? Berapa banyak dana yang harus dikeluarkan untuk
mengirim karyawan ke lembaga pelatihan, sekolah, atau seminar agar
terjadi peningkatan pengetahuan? Lalu, bagaimana bila perusahaan anda
memiliki karyawan yang lumayan banyak? Berapa lama waktu yang
dibutuhkan?
Inilah beberapa pertanyaan yang biasa
diajukan para pengusaha maupun pemimpin perusahaan. Namun, mau tidak
mau, proses peningkatan pengetahuan tetap harus dilakukan. Karena,
salah satu kunci untuk memenangi kompetisi adalah kekuatan dari
karyawan yang cerdas atau knowledge worker. Semakin cerdas dan
pintar karyawan di perusahaan anda, maka akan semakin mudah pula
perusahaan anda menghadapi perubahan dan memenangi kompetisi.
Salah satu solusi yang menarik saat ini
adalah dengan menerapkan sebuah sistem yang mampu meningkatkan
pengetahuan di internal perusahaan yang dinamakan sistem knowledge management.
Sederhananya, knowledge management merupakan sebuah sistem database
berbasis web yang berguna dalam mengelola seluruh pengetahuan yang
dimiliki oleh perusahaan dan pegawainya. Mengelola disini tidak sebatas
menyimpan, namun juga menciptakan budaya pembelajaran di lingkungan
karyawan melalui proses pertukaran pengetahuan. Sehingga, akan
memudahkan karyawan dalam melakukan pembelajaran secara mandiri dan
memudahkan dalam memberikan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapinya
maupun yang dihadapi pelanggan.
Dengan begitu, maka proses peningkatan knowledge
seluruh karyawan tidak memakan biaya besar dan waktu yang lama. Dan
secara perlahan tapi pasti, budaya pembelajaran akan semakin tumbuh di
lingkungan perusahaan. Alhasil, perusahaan pun bisa percaya diri
berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.
Contoh baru-baru ini yang paling menarik
adalah IBM. Pada akhir tahun 2000, pertumbuhan perusahaan yang terkenal
dengan bisnis personal computer (PC) dan semikonduktor itu terus
merugi. Namun, pada akhir tahun 2005, IBM mencatatkan pendapatan
perusahaan yang luar biasa. Earning per share IBM menjadi 4,87 dollar
US pada tahun 2005.
Lalu, apa kuncinya sehingga IBM berhasil
kembali menjadi perusahaan yang sangat menguntungkan? Ternyata, salah
satu yang dilakukan IBM adalah dengan membangun motivasi karyawan dan
menciptakan kompetensi karyawannya melalui penerapan knowledge
management. IBM percaya bahwa dengan peningkatan motivasi dan
kompetensi karyawan yang signifikan, maka perusahaan akan bisa
menciptakan produk dan solusi bagi pelanggannya.
Di Indonesia, setidaknya ada beberapa perusahaan yang telah menerapkan knowlegde management.
Di antaranya adalah PLN, UTE Pandu engineering selaku anak perusahaan
United Tractor, dan Wijaya Karya. Alasan yang dikemukakan
perusahaan-perusahaan tersebut hampir sama, yakni untuk menciptakan
budaya pembelajaran dan mempermudah penciptaan solusi, yang pada
akhirnya mampu meningkatkan kapitalisasi perusahaan.
Nah, berkaca dari
perusahaan-perusahaan besar yang sukses menerapkan knowledge
management, timbul pertanyaan. Apakah usaha kecil menengah (UKM) perlu
juga menerapkan sistem knowledge management? Seberapa pentingkah?
Jawabannya cukup sederhana, sangat
penting. Kenapa? Seperti kita ketahui, salah satu penyebab UKM kurang
memiliki daya saing yang tinggi adalah karena mayoritas pendirinya
hanya berpendidikan SMP dan SMU. Sehingga, kemampuan bersaing di
tingkat global menjadi terbatas. Untuk itu, peningkatan knowledge bagi UKM dan seluruh pegawainya menjadi suatu keharusan.
Atau bila menggunakan logika sederhana, bila perusahaan besar menerapkan knowledge management untuk pertumbuhan perusahaannya, tentunya UKM harus lebih serius lagi dalam menerapkan knowledge management. Sehingga UKM bisa melakukan lompatan lebih jauh agar bisa cepat menjadi perusahaan besar.
Dalam sistem knowledge management,
setidaknya ada tiga proses yang harus dilakukan. Proses pertama adalah
eksplorasi, yaitu melakukan pemetaan dalam organisasi mengenai knowledge yang
dimiliki oleh setiap divisi, baik yang berhubungan dengan sumber daya
manusia, produk, pasar, maupun pelanggan. Dengan begitu, maka akan
mudah dilakukan proses pencarian dan pengumpulan seluruh pengetahuan
yang dimiliki perusahaan maupun pengetahuan yang dikuasai oleh tiap
pegawai.
Kedua, proses pembelajaran. Pada tahap
ini dilakukan cara memanfaatkan pengetahuan tersebut secara maksimal.
Bisa dengan pertukaran antar individu maupun secara perorangan. Atau,
bisa dilakukan melalui forum interaktif untuk berbagi pengetahuan
secara online. Pada tahap ini, akan tercipta budaya pembelajaran yang
semakin lama semakin kuat. Kenapa? Karena pada dasarnya setiap orang
haus akan informasi dan pengetahuan. Akibatnya, perusahaan pun akan
semakin kaya akan orang-orang yang kuat pengetahuannya.
Ketiga, proses mencari dan menciptakan
pengetahuan baru. Tahap ini akan terjadi bila telah terjadi budaya
pembelajaran yang kuat dalam perusahaan. Dan juga, kumpulan knowledge
yang sebelumnya dimiliki perusahaan dalam sistem knowledge management
tidak lagi mencukupi. Sehingga, tiap orang dalam perusahaan akan
berusaha untuk mencari dan menemukan pengetahuan yang baru. Alhasil,
kumpulan pengetahuan dalam sistem knowlegde management menjadi terus berkembang yang pada akhrinya akan menjadi sumber pengetahuan perusahaan yang lengkap dan update atau terus diperbaharui.
Nah, bila perusahaan Anda masih tergolong
UKM, maka penerapan knowledge management akan menjadi suatu tantangan
menarik. Apalagi bila sudah banyak terbukti mampu menigkatkan daya
saing perusahaan.
Analisa dari kasus diatas:
Dengan kekuatan dari karyawan yang cerdas
atau knowledge worker dalam suatu perusahaan, maka akan semakin
memudahkan perusahaan menghadapi perubahan dan memenangi kompetisi.
Melalui penerapan knowledge management agar dapat membangun motivasi
karyawan dan menciptakan kompetensi karyawan, menciptakan budaya
pembelajaran dan mempermudah penciptaan solusi, sehingga perusahaan akan
bisa menciptakan produk dan solusi bagi pelanggannya. Proses-proses
dalam knowledge management adalah:
- Ekplorasi yaitu: melakukan pemetaan dalam organisasi mengenai knowledge yang dimiliki oleh setiap divisi, baik yang berhubungan dengan sumber daya manusia, produk, pasar, maupun pelanggan. Dengan begitu, maka akan mudah dilakukan proses pencarian dan pengumpulan seluruh pengetahuan yang dimiliki perusahaan maupun pengetahuan yang dikuasai oleh tiap pegawai.
- Proses pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan cara memanfaatkan pengetahuan tersebut secara maksimal. Bisa dengan pertukaran antar individu maupun secara perorangan. Atau, bisa dilakukan melalui forum interaktif untuk berbagi pengetahuan secara online. Pada tahap ini, akan tercipta budaya pembelajaran yang semakin lama semakin kuat. Kenapa? Karena pada dasarnya setiap orang haus akan informasi dan pengetahuan. Akibatnya, perusahaan pun akan semakin kaya akan orang-orang yang kuat pengetahuannya.
- Proses mencari dan menciptakan pengetahuan baru. Tahap ini akan terjadi bila telah terjadi budaya pembelajaran yang kuat dalam perusahaan. Dan juga, kumpulan knowledge yang sebelumnya dimiliki perusahaan dalam sistem knowledge management tidak lagi mencukupi. Sehingga, tiap orang dalam perusahaan akan berusaha untuk mencari dan menemukan pengetahuan yang baru. Alhasil, kumpulan pengetahuan dalam sistem knowlegde management menjadi terus berkembang yang pada akhrinya akan menjadi sumber pengetahuan perusahaan yang lengkap dan update atau terus diperbaharui.
Source:
No comments:
Post a Comment