Dalam mentransmisikan (mengirimkan) sinyal pada sebuah jaringan dari
titik (node) tertentu ketitik lainnya tentu perlu pengaturan agar sinyal
yang ditransmisikan tidak berbenturan satu sama lain (collision) yang
mengakibatkan rusak atau hilangnya data yang ditransmisikan tersebut.
Metode pengaturan lalu lintas data dalam sebuah jaringan disebut dengan
Media Acces Control (MAC). Ada 4 metode Media Acces Control dalam
jaringan lokal yaitu:
1. Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)
Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet
half-duplex (setiap node dapat menerima atau mengirim data tapi tidak
dapat melakukan keduanya secara sekaligus). Sedangkan jaringan Ethernet full-duplex
menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga
tidak membutuhkan metode ini. CSMA/CD merupakan metode akses jaringan
yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal jika dibandingkan
dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan
dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh badan standarisasi
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
CSMA/CD dapat dikatakan sebagai teknik random access. Artinya tidak ada
rencana (schedule)dari node-node yang akan mengirim data. Transmisi data
akan dilakukan secara spontan. CSMA/CD memiliki ciri sebagai berikut:
a. Carrier Sense: sebelum melakukan
transmisi data (dalam bentuk frame), node dapat merasakan (sense) apakah
media network sedang digunakan atau tidak. Jika sedang idle (tidak
digunakan) maka transmisi data dapat segera dilakukan.
b. Multiple Access: media trasmisi
dapat diakses oleh banyak node. Setiap node dapatmengirim dan menerima
data. Setiap node mendapat kesempatan yang sama untuk dapat melakukan
transmisi data setiap saat. Tidak ada node yang mendapat prioritas lebih
tinggi. Jika sebuah node mengirim data ke salah satu node, maka
node-node yang lain juga akan menerima data tersebut.
c. Collision Detection: dapat
mendeteksi terjadinya collision atau tabrakan frame. Saat dua buah node
atau lebih mengirim frame bersamaan maka akan terjadi tabrakan yang
dapat merusak frame tersebut. Hal ini akan menyebabkan data yang
diterima menjadi tidak sempurna. Node pengirim dapat mendeteksi
terjadinya tabrakan dan kemudian mengirim sebuah sinyal jam/kemacetan
(berukuran 32 bit) untuk memberitahu node lainnya agar berhenti
melakukan transmisi frame.
Proses transmisi ulang dilakukan berdasarkan perhitungan
waktu yang disebut back-off period. Setiap node akan memilih bilangan
random dan mengalikannya dengan slot time, yaitu minimum frame periode
dengan waktu sekitar 51.2 us. Sehingga peluang terjadinya collision
menjadi sangat kecil. Agar collision dapat dideteksi maka frame harus
cukup panjang sehingga dapat dideteksi
sebelum transmisi frame berakhir. Jika ukuran frame cukup pendek maka
collision tidak dapat terdeteksi. Untuk kasus etehernet coaxial,
collision akan dapat dideteksi manakala besar alur listrik yang mengalir
pada media sudah mencapai 24 mA. Ketentuan ini berbeda-beda ergantung
jenis perangkat yang sedang digunakan.
Ketika data telah dikirim kesalah satu node, node pengirim akan menunggu
hingga frame yang diterima akan di-ACK (acknowledge/diakui/dijawab)
oleh node penerima. Jika tidak di-ACK maka diasumsikan terjadi collision
dan pengiriman ulang akan dilakukan berdasarkan waktu yang ditentukan
secara random.
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan
beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya
IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA
didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan
nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11. CSMA/CA bekerja dengan
ketentuan bahwa transmisi data hanya akan dilakukan apabila media
transmisi sedang tidak digunakan oleh node yang lain. Jadi, apabila pada
CSMA/CD ada proses pendeteksian collision, maka pada CSMA/CA tidak ada
dan metode ini dapat mencegah terjadinya collision. Berikut ini beberapa
ciri CSMA/CA:
a. Carrier Sense (Sudah dijelaskan diatas)
b. Multiple Access (Sudah dijelaskan diatas)
c. Collision Avoidance: Sebelum melakukan transmisi data, node akan
mengirim frame bernama intent sebagai pemberitahuan kepada node lain
bahwa sebentar lagi data akan dikirim. Node lain yang merasakan
kehadiran intent akan menunggu hingga seluruh data selesai dikirim oleh
node pengirim. Setelah media tidak digunakan, barulah node lainnya
diijinkan untuk mengirim data. Jadi setiap pengiriman data akan selalu
dimulai dengan pengiriman intent. Sehingga tidak akan pernah terjadi
collision.
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dan
Fiber DistributedData Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan
di dalam spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh
American National Standards Institute (ANSI). Kedua network tersebut
menggunakan dua buah ring konsentris. Sehingga proses transmisi data
dapat dilakukan secara dua arah (full-duplex). Token passing merupakan
salah satu metode akses yang menggunakan frame khusus bernama token.
Token akan mengalir dari satu node ke node yang lain. Ketika token telah
sampai disalah-satu node maka node tersebut dapat mengirimkan data.
Jadi node yang akan mengirimkan data harus menunggu kehadiran token
terlebih dahulu. Analoginya seperti penumpang yang menunggu bus. Setelah
bus tiba barulah penumpang dapat menuju ketempat tujuan.
Seperti halnya CSMA/CA. Token pasing dapat menghindari terjadinya
collision. Token pasing dapat digunakan pada jaringan dengan toplogi
ring dan bus. Implementasi token pasing pada jaringan ring disebut
dengan Token Ring. Sedangkan implementasi pada jaringan bus disebut
dengan Token Bus.
4. Demand Priority
Demand priority digunakan di dalam jaringan dengan teknologi
100VG-AnyLAN dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12. Demand
priority memerlukan perangkat network yang disebut hub atau switch yang
bekerja pada network topologi star. Hub atau switch menjadi
sentral/pusat bagi network star. Prinsip dasar dari switch adalah
pengaturan media akses berdasarkan prioritas tertentu. Switch akan
mengatur prioritas penyampaian data ke node tujuan yang berasal dari
node-node pengirim. Pada demand priority tidak ada proses pengecekan
kondisi network sebagaimana yang terjadi pada CSMA/CD dan CSMA/CA. Data
dapat dikirim oleh node manapun setiap saat. Switch dapat mencegah frame
data dikirim keseluruh node. Hanya node tujuan saja yang akan menerima
data. Sedangkan node yang lain dapat mengirim data pada saat yang sama
ke node lain. Dengan metode ini maka setiap node dapat menggunakan
bandwith secara penuh. Sebagian ahli sepakat bahwa Demand Priority
merupakan gabungan CSMA dan Token Passing.
Metode CSMA digunakan pada perangkat Ethernet 100 Mbps yang disebut
FastEthernet. Sedangkan metode token passing digunakan pada hub atau
switch. Bayangkan didalam switch ada token yang berputar terus menerus
pada wilayah yang terbatas (hanya didalam hub). Dalam implementasi
jaringan, beberapa perangkat pendukung jaringan semacam network
interface card (kartu jaringan), switch, atau router, metode media
access control diimplementasikan dengan menggunakan MAC algorithm
(algoritma MAC). Meskipun algoritma MAC untuk Ethernet dan Token Ring
telah didefinisikan oleh standar IEEE dan tersedia untuk publik,
beberapa algoritma MAC untuk Ethernet full-duplex dipatenkan oleh
perusahaan pembuatnya dan seringnya telah ditulis secara hardcode ke
dalam chip Application specific integrated circuit (ASIC) yang dimiliki
oleh perangkat tersebut.
No comments:
Post a Comment