1.1 Pengertian Bahasa Assembly
Bahasa rakitan atau lebih umum dikenal sebagai Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat rendah yang digunakan dalam pemrograman komputer, mikroprosesor, pengendali mikro, dan perangkat lainnya yang dapat diprogram. Bahasa rakitan mengimplementasikan representasi atas kode mesin dalam bentuk simbol-simbol yang secara relatif lebih dapat dipahami oleh manusia. Berbeda halnya dengan bahasa-bahasa tingkat tinggi
yang berlaku umum, bahasa rakitan biasanya mendukung secara spesifik
untuk suatu ataupun beberapa jenis arsitektur komputer tertentu. Dengan
demikian, portabilitas bahasa rakitan tidak dapat menandingi
bahasa-bahasa lainnya yang merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi.
Namun demikian, bahasa rakitan memungkinkan programmer memanfaatkan
secara penuh kemampuan suatu perangkat keras tertentu yang biasanya tidak dapat ataupun terbatas bila dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi.
Pada bahasa rakitan, programmer umumnya menggunakan sebuah program utilitas yang disebut sebagai perakit (bahasa Inggris: assembler)
yang digunakan untuk menerjemahkan kode dalam bahasa rakitan tersebut
ke dalam kode mesin untuk perangkat keras tertentu. Sebuah perintah
dalam bahasa rakitan biasanya akan diterjemahkan menjadi sebuah
instruksi mnemonic dalam kode mesin, berbeda halnya dengan kompiler pada bahasa pemrograman tingkat tinggi yang menerjemahkan sebuah perintah menjadi sejumlah instruksi dalam kode mesin.
Beberapa perangkat lunak bahasa rakitan terkenal biasanya menyediakan
tambahan fitur untuk memfasilitasi proses pengembangan program,
mengontrol proses perakitan, dan alat bantu pengawakutuan (debugging).
Dasar alasan menggunakan bahasa rakitan
Ada beberapa dasar alasan menggunakan bahasa rakitan dilihat dari sudut pandang penggunaannya:
-
- Bahasa rakitan dibandingkan dengan bahasa mesin, bahasa rakitan merupakan representasi atas bahasa mesin yang dirancang agar lebih mudah dipahami oleh manusia. Dengan menggunakan bahasa rakitan, seorang programmer dapat lebih mudah mengingat instruksi-instruksi dengan menggunakan simbol yang lebih dimengerti dibandingkan bila menggunakan simbol mnemonic kode mesin secara langsung. Demikian halnya pula dengan mekanisme lompatan yang umum terdapat dalam bahasa mesin yang biasanya menggunakan alamat memori, programmer dapat lebih mudah menggunakan fasilitas pelabelan yang terdapat pada bahasa rakitan dibandingkan menggunakan alamat memori tertentu dalam kode mnemonic.
- Bahasa rakitan dibandingkan dengan bahasa tingkat tinggi, bahasa rakitan memungkinkan programmer untuk mengontrol serta memanfaatkan secara penuh kapabilitas yang terdapat atas suatu perangkat keras, berbeda halnya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang memiliki banyak keterbatasan dalam pemanfaatan secara penuh suatu perangkat keras. Bahasa rakitan menjanjikan tingkat unjuk kerja yang maksimum karena sifatnya yang menerjemahkan secara langsung instruksi rakitan menjadi instruksi mesin, berbeda halnya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang biasanya menerjemahkan sebuah instruksi menjadi sejumlah kode mesin.
Representasi kode mesin
Bahasa rakitan menerjemahkan sebuah instruksi rakitan menjadi
instruksi mesin, umumnya mekanisme penerjemahan ini bersifat 1-1,
karenanya dapat disebutkan pula bahwa setiap instruksi dalam bahasa
rakitan merupakan representasi dari instruksi kode mesin.
Sebagai contoh, berikut adalah instruksi yang digunakan pada prosesor x86 untuk memindahkan nilai 97 sebesar 8-bit ke dalam register prosesor AL.
Kode biner atas instruksi pemindahan adalah 10110 diikuti dengan 3-bit
pengenal atas register yang akan digunakan. Pengenal atas register AL
dalam hal ini adalah 000. Kemudian, nilai 97 dalam kode biner adalah
01100001, sehingga kode mesin yang digunakan untuk memindahkannya adalah
sebagai berikut:
10110000 01100001
Kode biner ini dapat diubah agar lebih mudah dibaca manusia dengan mengkonversikannya dalam bilangan heksadesimal sebagai berikut:
B0 61
Pada instruksi diatas,
B0
berarti: 'Pindahkan nilai berikut ke register AL', dan 61
adalah representasi bilangan heksadesimal untuk nilai 01100001, atau 97 dalam bilangan desimal. Bahasa rakitan untuk prosesor Intel menyediakan simbol mnemonic MOV (yang merupakan singkatan dari move) untuk instruksi serupa sehingga kode mesin sebelumnya dapat ditulis dalam bahasa rakitan sebagai berikut:MOV AL, 61h ; Isi register AL dengan nilai 97 (61 hex)
Bahasa rakitan memungkinkan programmer menambahkan komentar atas
setiap instruksi yang ditulis untuk mempermudah pembacaan dan lebih
mudah pemahaman.
2.1 Bagian – Bagian Dari Program Assembler
Berikut ini adalah bagian – bagian dari rogram assembler yaitu:
- 1. Label
Label merupakan
suatu simbol yang didefinisikan sendiri oleh pembuat program untuk
menandai lokasi memori pada area program. Simbol dan label adalah dua hal yang berbeda. Simbol tidak menggunakan titik dua, sedangkan label harus diakhiri dengan titik dua.
Contoh :
PAR EQU 500 ; “PAR” Menunjukan suatu simbol
; dari nilai 500
MULAI:
MOV A, #0FFh ; pada label; “Mulai” nilai 0FFh
; dipindahkan ke Akumulator
Dalam satu baris hanya ada satu label, pada umumnya Assembler membatasi jumlah karakter yang bisa digunakan hingga 31 karakter.
- 2. Mnenonik
Mnemonic instruksi atau pengarah Assembler dimasukan dalam “Mnemonic field” yang mengikuti “label mnemonic”. Mnemonic instruksi misalnya ADD, MOV, INC dan lain-lain.Sedangkan pengarah Assembler misalnya ORG, EQU, DB dan lain-lain.
- 3. Operand
Operand ditulis setelah mnemonic, bisa berupa alamat atau data yang digunakan instruksi yang bersangkutan.
Contoh :
MOV A, #20h ; A dan #20h adalah operand
LAGI:
JNB LAGI ; LAGI adalah operand
- 4. Komentar
Komentar harus diawali dengan
titik koma. Sub rutin dari bagian besar program yang mengerjakan suatu
operasi biasanya diawali dengan blok komentar yang menjelaskan fungsi
sub rutin atau bagian besar program tersebut.
- 5. End
Petunjuk END merupakan kode perintah terakhir yang menunjukan batas akhir dari proses Assembly.
Instruksi yang sering digunakan dalam pembuatan program yaitu :
a. Instruksi Aritmatik
Instruksi aritmatik selalu melibatkan akumulator dan ada juga beberapa instruksi yang melibatkan register lain.
Berikut ini contoh instruksi–instruksi arimatika yaitu:
Tabel 2.4 Instruksi-instruksi Aritmatik
Instruksi
|
Keterangan
|
Contoh
|
ADD A,Rn | Menambah isi register Rn dengan isi akumulator lalu disimpan di akumulator | ADD A,R1 |
ADD A, direct | Menambah isi direct dengan akumulator, hasilnya disimpan di akumulator | ADD A, 30H |
ADD A, #data | Menambahkan immediate data ke akumulator | ADD A, #20H |
ADD A, @Rn | Menambahkan isi dari alamat yang ditunjuk Rn dengan akumulator | ADD A, @R1 |
ADDC A, #data | Menambahkan immediate data ke akumulator dengan carry | ADDC A, #20H |
SUBB A, Rn | Kurangkan isi register Rn dari akumulator | SUBB A, R1 |
INC A | Tambah isi akumulator dengan 1 | INC A |
DEC A | Kurangkan isi akumulator denga 1 | DEC A |
MUL AB | Kalikan isi A dengan isi B, low-byte disimpan pada akumulator, dan high byte pada B | MUL AB |
DIV AB | Bagi isi A dengan isi B. Akumulator menerima hasil integer pembagian dan B menerima integer sisanya. | DIV AB |
- b. Instruksi Logika
Instruksi Logika ini
dipakai untuk melakukan operasi logika, yaitu operasi AND (instruksi
ANL), operasi OR (instruksi ORL), operasi Exclusive-OR (instruksi XRL), operasi clear
(instruksi CLR), instruksi komplemen (instruksi CPL), operasi
penggeseran kanan atau kiri (instruksi RR, RRC, RL dan RLC) serta
operasi penukaran data (instruksi SWAP). Data yang dipakai dalam
operasi ini biasanya berupa data yang berada dalam akumulator atau data
yang berada dalam memori data.
c. Instruksi Pemindahan Data
Instruksi – instruksi pemindahan data adalah :
Tabel 2.5 Instruksi – instruksi Perpindahan Data
Instuksi
|
Keterangan
|
Contoh
|
MOV A, Rn | Memindahkan isi register Rn ke akumulator | MOV A, R0 |
MOV A,direct | Memindahkan isi direct byte ke akumulator | MOV A, 30h |
MOV A , #data | Mengisi akumulator dengan nilai data | MOV A,#20h |
MOV A, @Rn | Mengisi akumulator dengan isi dari alamat yang ditunjuk oleh Rn | MOV A, @R0 |
2.2 Mode – Mode Pengalamatan
- 1. Mode Pengalamatan Langsung
Dalam pengalamat langsung
nilai yang akan disimpan dalam suatu memori diperoleh secara langsung
dengan mengambil dari lokasi memori yang lain.
Contoh :
MOV A,30H ; isi akumulator dengan bilangan 30 heksadesimal
- 2. Mode Pengalamatan Tak Langsung
Dalam pengalamatan tak langsung, instruksi menentukan suatu register yang digunakan untuk menyimpan alamat operan
Contoh :
ADD A,R ; Tambahkan isi RAM yang lokasinya ditunjukan oleh register R1 ke akumulator.
DEC @R1 ; Kurangi satu isi RAM yang alamatnya ditunjukan oleh register R1.
- 3. Mode Pengalamatan Segera
Cara ini menggunakan konstanta.
Contoh :
MOV A,#20H ; isi akumulator dengan bilangan 20 heksadesimal
Data konstanta merupakan data yang
menyatu dengan instruksi, contoh intruksi diatas mempunyai arti bahwa
data konstantanya, yaitu 20H, (sebagai data konstanta harus diawali
dengan ’#’ dan tanda H untuk menyatakn format bilangan heksadesimal)
disalin ke Akumulator (A).
- 4. Mode Pengalamatan Data
Pengalamatan data terjadi
pada sebuah perintah ketika nilai operasi merupakan alamat data yang
akan diisi atau yang akan dipindahkan.
Contoh :
MOV P1,A ; isi P1 dari nilai akumulator.
- 5. Mode Pengalamatan Bit
Pengalamatan bit adalah
penunjukkan menggunakan simbol titik (.) yang menunjuk alamat lokasi
bit, baik dalam RAM internal atau perangkat keras.
Contoh :
SETB P1.7 ; set bit port 1.7 high ( pot 1.7 diberi nilai logika 1)
No comments:
Post a Comment