“I love you without knowing how, or when, or from where. I love you simply, without problems or pride: I love you in this way because I do not know any other way to loving you"
Bagaimana aku mencoba untuk
melupakan ia yang kucintai, ia yang memberikan ku sejuta kenangan indah dan
juga beberapa kenangan pahit yang tertutup oleh besarnya rasa sayangku
kepadanya. Tepat akhir bulan September 2009 yaitu tanggal 26 aku masih bersama,
pada saat malam minggu itu. Namun tepat sebelum kami janjian untuk keluar
bareng, hati ku bergejolak kencang dan merasakan akan terjadi hal yang tidak
mengenakan, namun tidak kuhiraukan.
Akhirnya kami ketemuan dan jalan
pada malam itu dan ternyata ada masalah sepele yang membuat malam itu pacarku
marah. Dia ingin bermain DDR (Dance-Dance Revolution) tapi karna sudah malam
nyatanya aku harus pulang. Dan cuaca diluar juga tidak mendukung waktu itu
hujan lebat, namun karna aku tidak ingin menunggu hingga larut malam. Aku
bersikeras ingin pulang dan akhirnya kami pulang hujan-hujan’an. Dan mungkin
karna gengsi dan akhirnya dia marah dan kaemi akhirnya putus.
Pada malam itu merupakan malam
terburuk yang pernah ku alami, aku menangis dan tak tahu harus bagaimana. Seminggu
berlalu seperti itu setiap malam menangisi hal yang seharusnya kupedulikan
yaitu perasaan tidak enak sebelum waktu malam itu kami putus. Dan akhirnya ada
jawaban dari semua itu tepat tanggal 3Oktober 2009 dia mengajak ku ketemuan
dirumah temannya yang sedang pergi, dan akhirnya kami ketemuan seminggu setelah
kejadian buruk malam itu. Kami bercerita dan saling melepas kerinduan dan
sampai satu titik pembicaraan serius, dia mengatakan bahwa kita memiliki satu
perbedaan yang susah untuk disatukan yaitu agama, orang tua kita sama-sama
fanatik. Ia memiliki agama katolik dan aku beragama islam. Singkat cerita waktu
itu kami memutarkan satu lagu kenangan yaitu “Cinta Pertama dan Terakhirku”
diputar terus menerus hingga pada akhirnya kami berdua menangis. Memont
perpisahan yang terlalu menyedihkan. Sambil berpegangan tangan dan akhirnya
kami berpisah.
Selama satu bulan aku menangis
karna berpisah dengannya, seperti orang gila dia terlalu memberikan banyak
kenangan bersama. Bagiku dia adalah pacar dan cinta pertamaku. Dan waktu pun
berlalu dan berlalu tapi hingga detik ini aku belum menemukan orang sepertinya.
Selama 4 tahun menjomblo dan susah untuk melepaskannya walaupun ku
tahui dia udah memiliki orang yang diacintainya. Dan Selama
4tahun lebih pula dia selalu datang dalam mimpi ku entah pertanda apakah
itu.
Tepat tanggal 25 April 2013 aku
memiliki pacar yang ku harap dapat menggantikan posisi mantan terindah ku itu.
Tapi ternyata sia-sia tetap saja dia masih muncul dalam mimpi ku dan tepat hari
ini tanggal 15 Mei 2013 aku menangis ketika melihat fotonya berada di facebook
dan setelah melihat dia menjalin hubungan dengan seorang wanita dengan beda
agama. Kenapa rasa hati ini tidak rela, kenapa rasa hati ini tersayat. Dan
menangis ku karena hal seperti itu rasanya agak aneh. Padahal sebelumnya dia
memiliki pacar seagama dan aku tidak begitu mempermasalahkan. Walaupun begitu aku tetap bersyukur bahwa
hubungan ku dan dia masih dipersatukan dengan hubungan “Teman”. Apakah aku
jahat masih memikirkannya padahal aku sudah memiliki orang lain yang sangat
menyanyangi ku. Jawabannya pasti iya, dan
apakah aku harus merelakannya atau aku harus meninggalkan pacarku sampai
aku benar-benar bisa merelakan mantan terindahku itu?
Note : Cinta bermula dari Yahoo
Messanger kemudian ketemuan dan jadian tanggal 1 January 2009 berakhir pada
tanggal 3 Oktober 2009
No comments:
Post a Comment