Sunday, March 31, 2013

Manfaat Coklat Untuk Kesehatan


Organisasi ilmiah terbesar di dunia itu merilisnya dalam bentuk sebuah video Bytesize Science. Dalam video tersebut, ACS menjelaskan bagaimana sebatang cokelat bisa mengandung ratusan senyawa dan banyak khasiat yang menguntungkan.
Faktanya, cokelat bisa meningkatkan mood Anda, dan bukan hanya memiliki rasa yang lezat. Cokelat juga mengandung sejumlah bahan kimia yang menghambat kerusakan pada anandamide neurotransmitter, atau disebut “molekul kebahagiaan”, yang dapat memblokir rasa sakit dan depresi.
Cokelat juga mengandung kafein dan theobromine, stimulan yang dapat memberikan ledakan energi.
Menurut sebuah artikel dari Journal of Agricultural and Food Chemistry milik ACS, polifenol alami dalam kakao (bahan utama dalam coklat) mampu meningkatkan tingkat HDL, umumnya dikenal sebagai “kolesterol baik”.

Cokelat dan Kecantikan
Selain rasanya yang nikmat, cokelat juga memiliki manfaat kecantikan bagi yang mengonsumsinya. Dark Chocolate mengandung antioksidan yang disebut dengan flavanols, sejenis flavanoid yang dapat membantu mencegah penuaan dini akibat paparan radikal bebas dan sinar UV. Flavanols juga dikenal ampuh dalam menjaga kelembaban kulit, sehingga kulit nampak lebih segar dan terhindar dari kulit kasar dan kering.

Redakan Stres dengan Cokelat
Coklat juga dianggap sebagai salah satu makanan pereda stres. Menurut penelitian dari Universitas California, Sandiego, orang yang stres, mulai dari tingkat stres ringan hingga tingkat depresi, mereka mengaku mengonsumsi cokelat saat suasana hati sedang galau atau bad mood.
Cokelat mengandung molekul psikoaktif yang tentunya membuat pengkonsumsi cokelat merasa nyaman. Beberapa kandungan cokelat seperti caffeine, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine dipercaya dapat memperbaiki mood, mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat anti-depresi.
Berapa banyak yang harus dikonsumsi?
Meski pun memiliki banyak manfaat kesehatan, Anda wajib mengontrol berapa banyak cokelat yang Anda konsumsi. Jika Anda mengonsumsi sebanyak 12 ons cokelat, Anda tak tidak hanya mendapatkan flavanoids tapi juga lemak, gula, dan kalori dalam jumlah besar. Tentunya bahan-bahan tersebut kurang baik bagi kesehatan Anda.
Para peneliti menganjurkan untuk mengonsumsi 2-3 ons cokelat dalam seminggu dengan kandungan 70 persen dark chocolate jika ingin mendapat manfaat sehat dari cokelat.
Bagaimana Menentukan Kualitas Cokelat?
Ketika Anda membeli sebatang cokelat, bacalah label kemasannya terlebih dahulu. Cokelat yang baik memiliki kadar cokelat sebesar 70 persen dari bahan lainnya, dan ditulis di bagian pertama pada urutan komposisi. Jika Anda menemukan kemasan cokelat dan di bagian awal komposisi yang tertulis adalah susu, gula, atau bahan lain yang bukan cokelat, ini berarti kandungan cokelat dari makanan tersebut masih rendah.
Cara kedua adalah dengan mengetahui rasa cokelat yang Anda beli. Tidak semua cokelat berkualitas memiliki kemasan yang menarik. Mencicipi dan mencoba berbagai batang cokelat bisa Anda lakukan untuk mengukur kualitas masing-masing cokelat.
Cokelat berkualitas biasanya dapat dinilai dari rasa, tekstur dan kelembutannya saat dikunyah. Memiliki rasa yang cenderung pahit karena kandungan flavanoidnya. Nah, jika cokelat yang Anda beli memiliki rasa yang cenderung manis, itu berarti kandungan flavanoids-nya telah dibuang dan sebaiknya Anda segera mencari cokelat lain yang lebih sehat dan ramah bagi kesehatan.

No comments:

Post a Comment

Kebahagiaan sejati bukanlah pada saat kita berhasil meraih apa yg kita perjuangkan, melainkan bagaimana kesuksesan kita itu memberi arti atau membahagiakan orang lain.