Wednesday, April 9, 2014

Hakikat Manusia dan Peradaban

Manusia dan Peradaban

A.    HAKIKAT PERADABAN
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Pada sebelumnya kita telah mengetahui makna kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia mmenghasilkan ilmu pengetahuan.
Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak yang menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan. Oleh karena itu, peradaban masyarakat juga akan berkembang sesuai dengan zamannya. Dengan demikian, peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pendidikan,teknologi dan seni yang telah maju.

B.     HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia dalam kehidupaan memiliki tiga fungsi, sebagai makhluk tuhan, individu dan sosial budaya. Yang saling berkaitan di mana kepada Tuhan memiliki kewajiban untuk mengabdi pada Tuhan, sebagai individu harus memenuhi segala kebutuha pribadinya dan sebagai makhluk sosial – budaya yang saling berdampingan dengan orang lain dalam kehidupan yang selaras dan saling membantu.
Sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama dengan manusia lain yang akan melahirkan suatu bentuk kebudayaan. Karena kebudayaan itu sendiri diperoleh manusia dari proses belajar pada lingkungan juga hasil pengamatan langsung. Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk.
*            Melaui pengalaaman hidup saat menghadapi ingkungan
*            Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial
*            Melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa dan lain lagi yang tahu sejenisnya)
Karena  tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama yaitu :
*            Terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
*            Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati
*            Diperlakukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku
*            Berisi aturan yang berisi kewajiban,tindakan yang diterima atau tidak,larangan dan pantangan.

C.    PERADABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

1.      Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan  gejala yang melekat diisetiap masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi didalam masyarakat akan menimbulkan ketidak sesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan..
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyrakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilaku diantara kelompok masyarakat. Menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkutpaut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Perubahan sosial tidak  dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan merupakan hasil dari adanya masyrakat, sehingga tidak akan ada kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satu pun masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan.

2.      Teori dan Bentuk Perubahan Sosial

  1. Teori Sebab Akibat ( causation Problem )
Beberapa faktor dikemukankan oleh para ahli untuk menerangkan sebab perubahan sosial yang terjadi beberapa pendekatan sebagai berikut :
1)     Analisis Dialektis
Analisis perubahan sosial yang menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian sistem masyarakat dan membawa pula perubahan pada bagian lain, sering menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan sebelumnya bahkan sampai menimbulkan konflik.
2)   Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
Teori tunggal menerangkan sebab-sebab perubahan sosial atau pola kebudayaan dengan menunjukan kepada satu faktor penyebab.

  1. Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
      Kebanyakan teori-teori mengenai arah perubahan sosial mempunyai kecendrungan yang bersifat komulatif atau evolusioner. Walaupun berbeda namun pada dasarnya sama.mempunyai asumsi bahwa sejarah manusia ditandai adanya gejala pertumbuhan.

1)     Teori Evolusi Unilinear ( Garis Lurus Tunggal )
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, semula dari bentuk sederhana kemudian yang kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.

2)     Teori Multilenear
Teori ini pada artinya menggambarkan suatu metodologi didasarkan pada suatu asumsi yang menyatakan bahwa perubahan sosial kebudayaan didapatkan gejala keteraturan yang nyata dan signifikan. Teori ini tidak mengenal hukum, tetapi teori ini lebih memperhatikan tradisi dan kebudayaan dan  dari berbagai daerah menyeluruh meliputi bagian-bagian tertentu.



D.    TEORI – TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN, KETERBELAKANGAN, DAN KETERGANTUNGAN

1.      Teori Dependensi (Ketergantungan)
Teori ini menjadi titik tolak penyesuian ekonomi terbelakang pada sistemm duni, sedemikian rupa sehingga menyebabkan terjadinya penyerahan sumber penghasilan daerah ke pusat, sehingga mengakibatkan perekonomian daerah menjadi terbelakang.
Bentuk – bentuk perubahan sosial menurut soerjono soekanto :
1.      Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat.
2.      perubahan – perubahan yang berpengaruh kecil, dan perubahan yang berpengaruh besar.
3.      perubahan yang dikehendaki dari pertumbuhan yang tak diinginkan.

2.      Penyebab Perubahan
Interkorerasi dan interaksi sosial masyarakat mendorong perkembangan dan reaksi emosiaonal para anggotanya. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadakan berbagai perubahan. Perkembangan kualitas dan kuantitas anggota masyarakat mendorong perubahan sosial.
Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor sosial dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu :

  1. Faktor Intern
  1. Bertambahnya dan berkurangnya penduduk
b.   Adanya penemuan – penemuan baru yang meliputi berbagai proses, seperti dibawah ini :
*       Discovery, Penemuan unsur kebudayaan baru
*       Invention,  Pengembangan dari discovery
*       Inovasi , Proses pertumbuhan.
c.   Konflik dalam masyarakat
Konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antara individu dalam masyarakat, antar kelompok dan lain-lainnya.
d.   Pemberontakan dalam tubuh masyarakat


  1. Faktor Ekstern
  1. Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah
  2. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak budaya antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

3.      Keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya. Keseimbangan sosial merupakan situasi  dimana segenap lembaga sosial berfungsi dan saling menunjang.
Menurut Robert McIver, perubahan-perubahan sosial merupakan perubahan dalam hubungan-hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan sosial. Dan pengertian ini dapat ditegaskan bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan hubungan-hubungan sosial.




E.     MODERNISASI

1.      Konsep Modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke-15 dan tersebar ke sebagian besar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya. Manifesto proses modernisasi pertama kali terlihat di Inggris dengan meletusnya revolusi industri pada abad ke-1, yang mengubah cara produksi tradisional  ke modern.
Modernisasi menimbulkan pembaruan dalam kehidupan. Oleh karena itu, modernisasi sangat diharapkan berlangsungnya oleh masyarakat bahkan bagi pemerintah merupakan suatu proses yang sedang diusahakan terarah.
Modernisasi menurut Koentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini. Hal itu berarti bahwa untuk mencapai tingkat modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan. Modernisasi yang telah dilandasi oleh kamajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya bersifat fisik material saja, melainkan jauh daripada itu, yaitu dengan dilandasi oleh sikap mental yang mendalam.

2.      Syarat-syarat Modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menenkankan pada faktor rehabilitasi, modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah pada angan-angan. Modernisasi dapat  terwujud melalui beberapa syarat :
*     Cara berpikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dana pengajaran yang terenncana dengan baikk.
*     Sistem administrasi negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi
*     Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau lembaga tertentu
*     Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap, karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan.
*     Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain bagi pihak lain dipihak pengurangan kepercayaan.
*     Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.

3.      Ciri-ciri Modernisasi
Modernisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri :
*     Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
*     Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi dan akulturasi.
*     Modernisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia
*     Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi.
*     Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru
*     Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan.
*     Kehiduipan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.


F.     PERADABAN INDONESIA DI TENGAH MODERNISASI DAN GLOBALISASI
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti dan sulit unutk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk ke seluruh belahan dunia, termasuk didalamnnya bangsa Indonesia. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia menjadi sempit, ruang dan waktu menjadi sangat relatif dan banyak hal-hal batas-baats negara sering menjadi kabur bahkan mulai  tidak relevan. Diding pembatas antarbangsa menjadi semakin terbuka bahkan mulai hanyut oleh arus perubahan. Oleh karena itu, Indonesia menghadapi kewajiban ganda, yaitu di satu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan di pihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern.

 























                                                                 





                        


No comments:

Post a Comment

Kebahagiaan sejati bukanlah pada saat kita berhasil meraih apa yg kita perjuangkan, melainkan bagaimana kesuksesan kita itu memberi arti atau membahagiakan orang lain.