Angina Pektoris
Angina pektoris adalah rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium.
Bila arteri koroner mengalami penyempitan akan terjadi ketidak seimbangan yang
memberikan gangguan berupa angina, yang bervariasi tergantung berat-ringannya
penyempitan. Pada penyempitan arteri koroner sampai 60%, saat istirahat aliran
darah koroner masih mencukupi kebutuhan dengan mekanisme vasodilatasi pasca
stenosis.
Bila terjadi peningkatan kebutuhan jaringan (saat bekerja) aliran
menjadi kurang. Hal ini menyebabkan hipoksia jaringan yang akan meningkatkan
hasil metabolisme anaerob (asam laktat) yang akan mencetuskan angina, manifestasi
ini disebut effort angina (Heberden, 1772). Angina pektoris yang timbul saat
istirahat menunjukan penyempitan melebihi 60%. Angina bentuk ini disebut angina
at rest/angina prizmental. Jika bentuk ini terjadi lama, akan terjadi situasi
kritis karena terdapatnya hipoksia jaringan. Bila hipoksia berlanjut terus,
miokard akan mengalami kerusakan yang disebut infark miokard.
a)
Karakteristik angina pektoris :
(1)
Lokasinya biasanya di dada, substernal atau sedikit di kirinya, dengan
penjalaran ke leher, rahang, bahu kiri s/d lengan dan jari-jari bagian ulnar,
punggung atau pundak kiri.
(2)
Kualitas nyeri biasanya merupakan nyeri tumpul seperti rasa tertindih
atau berat di dada, rasa desakan yang kuat dari dalam, seperti diremas-remas,
disertai keringat dingin, sesak nafas serta perasaan ingin mati. Nyeri
berhubungan dengan aktivitas hilang dengan istirahat. Nyeri juga dapat
diprepitasi oleh stress fisik ataupun emosional.
(3)
Kuantitas : nyeri yang timbul pertama kali sekali biasanya agak nyata,
dari beberapa menit sampai kurang dari 20 menit. Bila lebih dari 20 menit dan
berat perlu dipertimbangkan sebagai angina tak stabil.
b). Pembagian subset klinik
angina pektoris :
(1). Angina pektoris stabil.
(a).
Nyeri
dada yang timul saat melakukan aktivitas, bersifat kronis (>2bulan).
Nyeri biasanya berlangsung singkat (1-5 menit) dan rasa nyeri hilang
bila penderita istirahat. Selain aktivitas fisik, nyeri dada dapat
diprovokasi
oleh stress atau emosi, anemia, udara dingin dan tirotokosis. Rasa nyeri
cepat
hilang dengan pemberian obat golongan nitrat.
(b). Pemeriksaan elektrokardiografi sering
normal (50-70% penderita). Dapat juga terjadi perubahan segmen ST yaitu depresi
segmen ST / adanya inversi gelombang T.
(2). Angina pektoris tidak stabil.
(a). Kualitas, lokasi, penjalaran dari nyeri
dada sama dengan penderita angina stabil tetapi nyerinya bersifat progresif
dengan frekuensi timbulnya nyeri bertambah sering dan lamanya nyeri semakin
bertambah sering serta pencetus timbulnya keluhan juga berubah. Sering timbul
saat istirahat. Pemberian nitrat tidak segera menghilangkan keluhan.
(b). Angina tidak stabil sering disebut
sebagai preinfarction sehingga penanganannya memerlukan monitoring yang ketat.
Pada pemeriksaan elektrokardiografi didapatkan depresi segmen ST, kadar enzim
jantung tidak mengalami peningkatan.
(3). Variant angina (prizmental
angina)
Sindroma nyeri dada sebagai akibat iskemia miokard yang hampir selalu
terjadi saat istirahat. Hampir tidak pernah diprepitasi oleh stress atau emosi
dan pada pemeriksaan EKG didapatkan adanya elevasi segmen ST.
Manifestasi klinis :
a)
Terjadi pada penderita yang lebih muda.
b)
Seringkali tidak didapakan faktor resiko yang klasik kecuali perokok
berat.
c)
Serangan nyeri biasanya terjadi antara tengah malam sampai jam 8 pagi
dan rasa nyeri sangat hebat.
d)
Pemeriksaan EKG menunjukan adanya elevasi segment ST.
No comments:
Post a Comment